Menurut Search Engine Journal, konten ephemeral atau konten fana adalah media yang kaya dalam hal gambar dan video, yang hanya dapat diakses dalam waktu singkat.
Dalam konteks strategi pemasaran, konten ephemeral adalah konten yang sifatnya sementara yang memanfaatkan fenomena FOMO (Fear of Missing Out) dan dirancang untuk memperoleh tanggapan langsung dari pengguna. Pernyataan ini sama dengan yang dituliskan HubSpot, bahwa konten ephemeral adalah konten yang akan hilang dalam jangka waktu tertentu, yang memberikan peluang kepada audiens untuk terlibat secara langsung. Ini adalah metode brilian yang efektif untuk membantu audiens mengambil keputusan atau tindakan lebih cepat pada konten brand atau influencer.
Sudah memiliki gambaran terkait konten ephemeral? Instagram Stories, Snapchat, Facebook Stories, dan TikTok adalah platform yang membuat konten ephemeral hidup.
Konten ephemeral dapat digunakan sebagai alat untuk membangun brand awareness dengan menyampaikan pesan melalui gambar interaktif atau video. Tentu saja konten tersebut juga dapat dialihkan tujuannya untuk: konversi situs web, unduhan aplikasi, klik, dan sebagainya.
Mengapa konten ephemeral?
Semua hal ada manfaat dan risikonya. Sekali lagi, jangka waktu terbatas yang dimiliki konten ephemeral di media sosial membuatnya menjadi eksklusif. Pada era informasi yang meledak seperti sekarang ini, pilihan untuk konten ephemeral adalah “Sekarang atau tidak sama sekali”; dan orang-orang tidak akan mau menjadi bagian dari mereka yang tidak tahu dan ketinggal informasi. Generasi milenial (yang memiliki daya beli luar biasa mencapai satu triliun dollar pada 2020) telah menjadikan konten ephemeral dari Snapchat, Facebook, dan Instagram sebagai rutinitas harian mereka.
Baca juga: 15 Aplikasi Video Terbaik untuk Instagram
Cara terbaik untuk meningkatkan pengenalan brand adalah dengan menyediakan konten singkat yang menarik atau lucu. Cara seperti ini akan meningkatkan rasio keterlibatan (engagement rate), dan semakin mendekatkan brand kepada basis pelanggan, serta menciptakan keterikatan. Cara yang sama dapat digunakan untuk mempromosikan acara, peluncuran produk, atau untuk meningkatkan penjualan.
Audiens yang lebih muda cenderung pindah dari platform seperti Facebook ke Instagram atau Snapchat dan TikTok. Untuk tetap dekat dengan audiens generasi milenial, brand dituntut untuk memperluas saluran pemasaran mereka ke platform tersebut. Jika ada yang bertanya soal seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat strategi konten ephemeral ini, jawabannya adalah: tidak mahal dan bergantung pada kualitas konten itu sendiri. Pendekatan ini juga sangat cocok untuk startup untuk memperkenalkan layanan atau produk baru dengan menghidupkan imajinasi khalayak yang lebih luas karena mereka dapat membentuk konten dengan cara apa pun.
Mari bekerja sama!
Tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang StarNgage, alat kami, dan layanan influencer marketing kami?
Contoh konten ephemeral yang efektif dan berhasil
Jenis konten Stories yang hilang dalam 24 jam memaksa brand untuk terus memproduksi konten yang menarik—jika bisa, setiap hari. Tentu saja akan membutuhkan anggaran, strategi jangka panjang yang jelas, keterampilan, dan sumber daya teknis. Ingat, konten akan hilang dalam 24 jam, sehingga strategi jangka panjang untuk memberi nilai saja tidak cukup. Lalu, mengapa orang justru terpikat dan menyukainya? Berikut kami berikan contoh konten ephemeral yang efektif:
Quaker Oats
eCPM pada perguruan tinggi dan wanita muda yang bekerja: $2.50
Total impresi: 11.4 juta
Pada musim panas 2017 silam, Quaker Oats meluncurkan produk baru bernama Overnight Oats, memberikan cara mudah dan menyenangkan bagi konsumen dalam menyiapkan sarapan. Quaker Oats sedang mencari cara kreatif untuk mempromosikan produk tersebut, dan dengan diluncurkannya Filter Audiens, akhirnya Snapchat menjadi mitra yang membantu Quaker Oats menyampaikan pesannya dengan cara yang akan beresonansi dengan audiens yang ditargetkan.
Quaker Oats adalah brand pertama yang menggunakan Filter Audience sebagai bagian dari kampanye mereka dan mendulang kesuksesan dengan cara yang efisien dan efektif dalam kampanye Overnight Oats tersebut.
Wendy’s
Jangkauan: 20 juta
Pengunjung baru restoran Wendy’s: 138 ribu+
Wendy’s bekerja sama dengan Snapchat dalam kampanye “Fresh Beef, Never Frozen” selama musim speak bola kampus berlangsung. Solusinya, Wendy’s dan Snapchat membuat Show sebanyak 13 episode sepanjang musim tersebut yang bertajuk “Barstool 5th Year”
Wendy’s juga meluncurkan filter khusus, Chain Filter yang berlaku di seluruh Amerika Serikat, dan sukses besar lewat frasa “#1 Beef” dan “Hamburger Champ”.
Shein
Peningkatan laba atas pengeluaran untuk iklan: 20%
Peningkatan penjualan: 9%
Biaya rata-rata per pembelian yang lebih rendah: 8%
Brand pakaian wanita Shein telah memiliki pelanggan di seluruh dunia. Platform online ini menyediakan pakaian yang ekonomis dan menarik bagi para perempuan muda untuk tetap tampil trendi dengan harga yang terjangkau.
Shein bekerja sama dengan Instagram untuk mencoba fitur iklan di Instagram Stories sekaligus untuk memahami bagaimana membangun strategi kampanye yang lebih kuat.
Baca juga: Kekuatan Tik Tok dan Influencernya di Era Digital Masa Depan
Apa yang terjadi pada ketiga contoh di atas adalah: Orang-orang tidak ingin ketinggalan informasi terbaru yang sedang digaungkan oleh brand, terutama ketika brand menumbuhkan urgensi seperti kode promo yang hanya berlaku singkat, atau kupon gratis yang terbatas sehingga orang-orang selalu ingin menjadi yang pertama untuk tahu dan melihat—lebih jauh; menjadi bagian yang menikmati hasil kampanye.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membuat konten ephemeral
- Foto profil yang dapat diklik. Hal ini penting untuk memudahkan audiens mengecek profil brand.
- Progression bar, untuk melihat seberapa banyak konten yang digunakan pada hari itu.
- Tombol Call-to-Action. Tombol ini berfungsi untuk memudahkan orang-orang berinteraksi dengan brand.
Ramalan sudah membuktikan bahwa konten ephemeral yang memiliki jangka waktu tertentu sebelum hilang, ditonton lebih banyak daripada konten yang berada di beranda. Berikut ini adalah tips tambahan yang dapat diingat ketika membuat konten ephemeral:
- Fokus pada target dan tujuan brand.
- Selalu pertimbangkan untuk menggunakan konten ephemeral dalam setiap strategi konten dan media sosial.
- Jangan ragu untuk menyemplung ke dunia digital, tetapi tetap ingat bahwa strategi media sosial ada untuk membimbing.
- Kenali audiens dengan baik karena akan membantuk secara eksponensial.
Give your Opinions