TikTok Ad Masterclass: Lebih Baik dari YouTube dan Instagram?

Banyak di antara kita yang pasti ingin tahu berapa biaya iklan di TikTok. Seperti yang kita semua sudah tahu, iklan digital menjadi bagian penting jika ingin mengembangkan bisnis pada era teknologi seperti sekarang. Hal tersebut karena target iklan makin besar sehingga kesempatan untuk bisnis terus berkembang sangat terjamin.

Untungnya, saat ini banyak media iklan online yang dapat digunakan. Di antaranya seperti Google Ads Service, TikTok Ads, Facebook Ads, YouTube Ads, dan masih banyak lainnya. Tentunya hal ini membuat pebisnis bisa menyesuaikan platform mana yang paling cocok dan sesuai dengan brand mereka.

Berapa Biaya Iklan di Tiktok?

Ini adalah pertanyaan banyak orang, terutama ketika baru akan memulai beriklan di TikTok. Hingga sekarang, TikTok menjadi aplikasi non-game yang paling banyak diunduh, baik di Google PlayStore maupun Apple AppStore. Wajar jika banyak yang menggunakannya untuk memperluas jangkauan brand dan bisnis.

Namun, untuk masalah biaya TikTok juga menyesuaikan dengan demografi basis pelanggan yang diinginkan. Dari beberapa brand besar yang pernah beriklan di TikTok seperti Adidas, Nike, hingga Disney, jelas anggaran yang disiapkan juga besar.

Secara umum, biaya TikTok Ads bagi brand yang masih kecil tetap saja lebih mahal dibanding Facebook Ads atau media sosial lainnya. Di Indonesia saja, biaya TikTok Ads dimulai dari Rp3,000 per CPM untuk biaya per 1.000 penayangan iklan.

Belum lagi, pihak TikTok juga mengharuskan pengguna untuk menghabiskan sedikitnya Rp5 juta per campaign. Jadi, bisa disimpulkan biaya ini relatif besar—khususnya bagi brand yang baru merintis atau sedang berkembang.

Berapa Harga Pasang Iklan di Instagram?

Setelah tahu berapa biaya Ads TikTok, selanjutnya untuk perbandingan ada Instagram Ads. Pengguna Instagram di Indonesia cukup besar karena menduduki peringkat keempat di dunia. Hingga September 2022, jumlah pengguna Instagram Indonesia telah mencapai 100 juta pengguna lebih.

Pengguna Instagram kebanyakan berasal dari kalangan usia 18 hingga 34 tahun. Pengguna pria mendominasi pemakaian Instagram hingga 50,5 persen. Tentu saja sangat cocok bagi brand yang ingin mengenalkan produk.

Berbeda dengan TikTok Ads, biaya beriklan di Instagram relatif lebih terjangkau. Karena biaya pemasarannya hanya ada di angka Rp25.000 untuk satu hari saja. Makin tinggi dana yang dialokasikan, maka jumlah jangkauan pun lebih besar. Pilihan ini cukup adil bagi brand yang baru mencoba beriklan di platform media sosial.

Bahkan, brand dan advertiser bisa menganggarkan dana iklan untuk kurun waktu tertentu. Jadi, lebih fleksibel dan tidak ribet untuk beberapa pemasar yang tidak begitu punya banyak waktu. Belum lagi, metode pembayaran iklan dapat dilakukan melalui debit jika tak ada kartu kredit—sebuah keuntungan untuk pasar Indonesia yang belum sebegitu familiarnya dengan penggunaan kartu kredit untuk pembayaran.

Bagaimana dengan YouTube dan Facebook?

Untuk urusan iklan, YouTube cukup berbeda dengan TikTok maupun Instagram. Harga yang ditawarkan lebih variatif sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pengguna. Misalnya, pemasar dan pengiklan dapat memasang iklan dengan biaya Rp395.000,-  per 14 hari.

Tentu saja, makin lama iklan ditayangkan harga penayangan iklan tersebut juga makin meningkat. Adapun kisaran harga agar dapat menayangkan iklan di YouTube dalam waktu 30 hari adalah Rp850 ribu hingga Rp2,8 juta. Angka ini masih jauh lebih murah jika dibanding TikTok atau Instagram.

Brand atau advertiser juga bisa memperpanjang waktu penayangan iklan sampai 3 bulan lama. Adapun biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp 2.500.000,- sampai Rp 5.500.000,-. Nominal yang sudah disebutkan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pemilik produk.

YouTube sendiri memberikan pilihan untuk menambahkan durasi iklan hingga tiga bulan, dengan biaya sebesar Rp2,5 juta hingga Rp5,5 juta.

Sementara itu, Facebook menjadi platform beriklan saat ini karena dianggap paling lengkap dengan biaya yang bisa disesuaikan dengan skala bisnis tertentu. Intinya, biaya iklan di Facebook jauh lebih fleksibel dibanding yang lain dengan hasil yang relatif sama—bahkan lebih baik. Pasalnya, pihak Facebook sendiri belum mematok biaya secara pasti. Lewat laman resminya, Facebook tidak membatasi biaya beriklan untuk produk dan layanan tertentu, selama itu tidak melanggar ketentuan platform.

Sebagai contoh, Anda bisa menganggarkan dana USD50,000 untuk satu minggu, atau hanya ingin menyisihkan USD5 untuk durasi waktu yang sama. Hal tersebut karena pihak Facebook mencoba memaksimalkan berapa pun dana disiapkan dan memaksimalkan hasilnya lewat data pengguna yang jauh lebih komprehensif.

Hingga artikel ini ditulis, biaya Facebook Ads untuk tahun 2022 adalah Rp10,000 sampai Rp30,000 per harinya. Sedangkan harga per minggunya adalah sekitar USD50. Adapun nominal biaya yang paling mahal adalah USD50,000. Dengan pilihan nominal ini, tentu menjadi keuntungan tersediri untuk brand dan pengiklan—terutama untuk yang baru merintis.

Bagaimana dengan perhitungan pembayaran?

Secara garis besar, semua platform media sosial menggunakan metode perhitungan pembayaran iklan yang sejenis. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

#1 CPM (Cost per 1.000 Mille)

CPM merupakan metode iklan yang pembayarannya disesuaikan dengan biaya tayang iklan. CPM akan dibayar per 1.000 kali tayangan atau dikenal dengan istilah impresi. Jadi, biaya yang harus dibayarkan pemilik bisnis untuk memasang iklan setara dengan 1.000 kali tayangan iklan yang sudah dilihat audiens. Makin banyak orang yang melihat, tentu biaya yang dikeluarkan juga makin melambung.

#2 CPC (Cost per Click)

Konsep CPC adalah pengiklan akan membayar biaya iklan berdasarkan klik pada produk yang diiklankan. Makin banyak produk diklik, makin besar biaya yang harus dibayarkan.

Dua metode di atas adalah yang paling populer di kalangan pengiklan dan juga brand. Namun, tidak semua brand memiliki waktu untuk mengatur semuanya sendiri. Belum lagi, banyaknya alat yang digunakan dalam setiap platform membuat brand tidak punya cukup waktu untuk mengeksplorasi sendiri.

Solusi

Perkenalkan, StarNgage+, sebuah platform yang menjadi marketplace untuk para kreator di Instagram, TikTok, dan juga YouTube. StarNgage+ memiliki lebih dari 7 juta database influencer yang siap membantu brand outstanding di antara yang lain.

Di StarNgage+, brand bisa mendaftar sebagai Advertiser dan membuat campaign, sementara kreator atau influencer bisa mendaftar sebagai Creator dan ikut berpartisipasi dalam campaign yang diminati.

Tanpa perlu memikirkan soal CPM maupun CPC yang sering kali naik turun dan membingungkan, StarNgage+ hadir untuk memudahkan proses campaign sehingga Advertiser dan Kreator bisa membuat dan ikut campaign dalam waktu kurang dari 5 menit!

Mulai Buat Konten dan Dapatkan Hadiah

Setelah menyelesaikan kerja sama dan membagikannya dengan pengikut Anda, Anda akan dibayar melalui PayPal atau Cek - mudah, kan?

Brand Menggunakan StarNgage untuk Menemukan Micro-Influencer di Instagram

Berkonsultasilah untuk membahas bagaimana kami dapat membantu Kampanye Influencer Marketing Anda selanjutnya.

มาเริ่มสร้างสรรค์เนื้อหาที่ยอดเยี่ยมและรับรางวัล

เมื่อเนื้อหาของคุณผ่านการอนุมัติและแชร์ไปยังผู้ติดตามของคุณ คุณจะได้รับเงินผ่าน PayPal หรือเช็ค - ง่ายๆ แบบนั้นเลย!

หลายแบรนด์ต่างเลือกใช้StarNgage เพื่อค้นหา อินสตาแกรม ไมโคร-อินฟูลเอนเซอร์

ติดต่อขอคำปรึกษาเพื่อให้เราได้ช่วยแนะนำแคมเปญ ส่งเสริมการตลาดออนไลน์ของคุณผ่านกลุ่มคนที่มีอิทธิพล

Start Creating Great Content and Get Rewarded

Once you complete your endorsement and share it with your followers, you get paid via PayPal or Check - it’s that simple!

Brands use StarNgage to Find Instagram Micro-Influencers

Request a consultation to discuss how we can help your next Influencer Marketing Campaign.

Give your Opinions