10 Tren Media Sosial 2021 yang Wajib Pemasar Tahu

Kehidupan manusia dalam 12 bulan terakhir telah berubah secara drastis. Salah satu perubahan yang paling terlihat adalah semakin meningkatnya penggunaan internet yang mengakibatkan meningkatnya pula ketergantungan pada konektivitas digital dalam bekerja, belajar, bermain, hingga bersosialisasi.

Tentu saja, dampak dari pandemi COVID-19 dan berbagai upaya mitigasi telah menjadikan internet sebagai sesuatu yang memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.

Fakta di atas bisa saja menjadi hal buruk—sebagaimana yang sering kita lihat, semakin banyak bermunculan misinformasi hingga perselisihan hanya karena kesalahpahaman yang terjadi di media sosial. Namun, di sisi lain juga menyediakan semakin banyak ruang untuk terhubung. Tentu saja ruang-ruang itu seperti halnya berbelanja, melakukan riset, hingga menjual produk dan layanan.

Dari situ, muncullah sebuah daftar 10 tren media sosial tahun 2021 yang wajib diketahui pemasar yang dibuat oleh Oberlo. Daftar tren ini lebih jauh akan memperlihatkan pentingnya peran media sosial dalam pertumbuhan bisnis—terutama dalam masa pandemi seperti sekarang ini.

#1 Menjamurnya meme di media sosial

Sebenarnya, meme bukanlah hal baru di media sosial. Bahkan, meme sudah populer sejak hadirnya media sosial belasan tahun lalu. Namun, selama masa pandemi penggunaan meme di media sosial mendadak meningkat secara signifikan.

Berdasarkan hasil riset dari Talkwalker (2020), penggunaan meme di media sosial meningkat hingga 26% selama setahun (dari Agustus 2019 hingga Juli 2020). Dalam catatannya, peningkatan penggunaan meme ini terjadi paling besar pada bulan April, yang mencapai angka 28 juta—bulan di mana negara-negara di dunia mulai menerapkan aturan lockdown dan pembatasan sosial superketat bagi warganya. Hal itu memaksa warga memanfaatkan internet untuk tetap terkoneksi dengan dunia luar.

Melihat banyak negara yang masih menerapkan pembatasan sosial ketat hingga kini, kami juga memprediksi bahwa meme masih akan terus menjadi tren yang populer tahun 2021 ini.

#2 Video marketing

Kami sudah sering membahas bahwa konten dengan format video mendapatkan jangkauan dan keterlibatan yang jauh lebih banyak dari jenis konten lainnya di media sosial. Mengapa? Orang-orang lebih menyukai konten yang memiliki visual daripada yang tidak.

Salah satu jenis video yang mengalami lonjakan pesat adalah video streaming. Menurut Grand View Research (2020), video menunjukkan nilai pasar yang besar di angka 42,9 miliar dolar pada 2019, dan diproyeksikan akan tumbuh hingga 20,4% pada tahun 2020 hingga 2027.

TikTok menjadi platform berbasis video yang sangat digemari di seluruh dunia, sementara itu Facebook baru saja memperkenalkan Instagram Reels untuk menjadi pesaing utama TikTok. Dari sini kita sudah bisa melihat, 2021 akan menjadi perang besar antar kedua platform berbasis video. Soal siapa yang akan menang, akan terjawab seiring waktu.

Di sisi lain, IGTV pun mulai digunakan oleh brand dan bisnis secara masif, sementara YouTube juga semakin berjaya dengan semakin besarnya penonton dan kreator baru di sana.

#3 Media sosial dengan niche khusus

Ada berapa media sosial yang memiliki niche yang Anda ketahui?

Tentu saja Facebook masih menjadi raja di media sosial dalam hal jumlah pengguna. Diikuti oleh Instagram dan TikTok sebagai pendatang baru yang menantang. Namun, anomaly ditunjukkan oleh platform media sosial yang memiliki niche pengguna khusus seperti Quora dan Reddit.

Khusus untuk Reddit, mereka sempat merilis data pertumbuhan pengguna 2019 yang menunjukkan pertumbuhan pengguna yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pengguna Reddit melonjak hingga 53%, dan ini menjadi sinyal baru bagi brand untuk mengikutsertakannya ke dalam rencana marketing berikutnya.

#4 Stories di media sosial tidak akan ke mana-mana

Sejak Stories hadir menghiasi lini masa Instagram, pengguna aktif hariannya terus meningkat hingga hari ini. Bahkan, Instagram Stories tidak menunjukkan pelandaian sejak diperkenalkan pada Agustus 2016 lalu.

Melihat kopopuleran ini, berbagai media sosial lainnya pun mengikuti Instagram. Sebut saja LinkedIn yang juga memperkenalkan LinkedIn Stories, dan Twitter yang hadir dengan fitur Fleet.

Melihat pertumbuhan pengguna yang positif, fitur Stories di media sosial diperkirakan akan tetap sama tahun 2021. Satu-satunya hal yang akan memenangkan Anda di ranah ini adalah kreativitas dalam mengisi konten Stories Anda—tren marketing media sosial.

#5 Meningkatnya disinformasi digital

Media sosial adalah pisau bermata dua. Di satu sisi, orang-orang memanfaatkannya untuk mendapatkan berita-berita terbaru, di sisi lain menjadi tempat yang berbahaya akibat terlalu banyaknya informasi yang mengalir.

Studi terbaru dari Talkwalker (2020) menunjukkan bahwa misinformasi di media sosial meningkat sejak Februari 2020. Lagi-lagi, penyebab utamanya adalah COVID-19 yang membuat orang berbondong-bondong ke media sosial untuk mempelajari lebih lanjut tentangnya.

Hal itu akhirnya memunculkan peluang hadirnya berita-berita hoaks dan disinformasi. Selain disinformasi, tak sedikit pula pengguna yang mengarang teori konspirasi terkait COVID-19—yang juga meningkat secara drastis.

Media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter memperingatkan penggunanya lewat fitur khusus agar tidak terjebak dalam berita bohong. Namun, tentu saja tidak bisa serta merta melibas disinformasi di media sosial, dan kelihatannya hal ini masih akan jadi PR untuk 2021.

#6 Social Commerce adalah masa depan

Kami sudah sering membahas perihal social commerce. Kami tahu, social commerce akan menjadi masa depan untuk e-commerce dan media sosial.

Integrasi antara media sosial dengan e-commerce menjadi social commerce adalah inovasi yang cukup menarik perhatian dunia. Instagram dengan Instagram Shopping, Facebook dengan Facebook Shops, Pinterest dengan Pinterest Business adalah contoh bagaimana media sosial melihat peluang besar pada masa depan nanti lewat penggabungan ini.

Proses pembelian yang lebih mudah di media sosial membuat pengguna lebih memilih berbelanja di sana, alih-alih di marketplace yang prosesnya relatif lebih panjang dan rumit. Dengan hadirnya social commerce, pengguna media sosial maupun pelanggan e-commerce hanya akan semakin dimudahkan dalam bertransaksi.

#7 Autentisitas dalam marketing media sosial

Apakah autentisitas atau keaslian sebegitu pentingnya di media sosial? Jawabannya, ya. Bahkan lebih penting dari yang Anda bayangkan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Stackla pada tahun 2019, 90% konsumen masa kini memprioritaskan autentisitas brand. Data ini meningkat 4% (sebelumnya 86%) dibandingkan 2017. Autentisitas juga menjadi semakin penting di sisi para Gen Z dan yang lebih muda—yang lebih menikmati konten berbasis visual dan konten yang real dibanding generasi-generasi terdahulu.

#8 Media sosial sebagai mesin pencari

Media sosial memainkan peranan penting dalam perjalanan pembelian pelanggan. Menurut data dari Global Web Index, sebanyak 43% konsumen melakukan pencarian dan riset produk lewat media sosial.

Apa yang mereka temukan di media sosial tentu saja memengaruhi keputusan pembelian. Itulah mengapa media sosial memegang peranan penting dalam perjalanan pelanggan secara keseluruhan.

#9 Pertumbuhan aplikasi perpesanan

Berdasarkan data dari eMarketer, pada tahun 2019 pengguna aplikasi perpesanan di seluruh dunia mencapai 2,52 miliar. Data ini membuat mereka memproyeksikan pengguna aplikasi perpesanan akan mencapai 3,12 miliar pada tahun 2023 mendatang.

Data dari 99firms menyebutkan, 90% pengguna ponsel pintar saat ini setidaknya memasang dan menggunakan paling tidak satu aplikasi perpesanan di ponsel mereka—menjadikannya target pasar yang relevan untuk dimasuki. Fakta ini juga didukung dengan kecenderungan konsumen untuk berkomunikasi dengan brand atau bisnis melalui aplikasi perpesanan.

Sekarang ada begitu banyak aplikasi perpesanan yang bisa digunakan, tapi tentu saja WhatsApp dan Messenger dari Facebook masih merajai pasar.

#10 Layanan pelanggan di media sosial

Sebetulnya, layanan pelanggan bukan lagi hal baru di media sosial. Ada cukup banyak brand yang sudah melakukannya. Sebut saja Sale Stock (sekarang Sorabel), Telkomsel, hingga BCA membudayakan layanan pelanggan di media sosial seperti Instagram, Facebook, hingga Twitter.

Melihat tren ini, semakin hari semakin banyak brand dan bisnis yang mendedikasikan waktunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan keluhan pelanggan lewat media sosial. Prediksi tren ini akan meningkat pada tahun 2021 didukung oleh hasil survei dari Drift yang menyatakan bahwa hampir 3 dari 10 konsumen menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan brand.


Kesimpulan

Apa pun tujuan Anda menggunakan media sosial—untuk mengubah strategi marketing atau sekadang mengikuti tren media sosial, daftar tren media sosial di atas akan membantu Anda memahami bagaimana pelanggan terlibat dengan brand dan bisnis di media sosial.

Satu hal yang perlu dicatat adalah, bahwa tren media sosial terus berubah dengan cepat, dan untuk tetap berada di garis depan dalam persaingan berarti Anda harus terus memasang mata untuk melihat tren terbaru apa saja yang sedang diminati.

Mulai Buat Konten dan Dapatkan Hadiah

Setelah menyelesaikan kerja sama dan membagikannya dengan pengikut Anda, Anda akan dibayar melalui PayPal atau Cek - mudah, kan?

Brand Menggunakan StarNgage untuk Menemukan Micro-Influencer di Instagram

Berkonsultasilah untuk membahas bagaimana kami dapat membantu Kampanye Influencer Marketing Anda selanjutnya.

มาเริ่มสร้างสรรค์เนื้อหาที่ยอดเยี่ยมและรับรางวัล

เมื่อเนื้อหาของคุณผ่านการอนุมัติและแชร์ไปยังผู้ติดตามของคุณ คุณจะได้รับเงินผ่าน PayPal หรือเช็ค - ง่ายๆ แบบนั้นเลย!

หลายแบรนด์ต่างเลือกใช้StarNgage เพื่อค้นหา อินสตาแกรม ไมโคร-อินฟูลเอนเซอร์

ติดต่อขอคำปรึกษาเพื่อให้เราได้ช่วยแนะนำแคมเปญ ส่งเสริมการตลาดออนไลน์ของคุณผ่านกลุ่มคนที่มีอิทธิพล

Start Creating Great Content and Get Rewarded

Once you complete your endorsement and share it with your followers, you get paid via PayPal or Check - it’s that simple!

Brands use StarNgage to Find Instagram Micro-Influencers

Request a consultation to discuss how we can help your next Influencer Marketing Campaign.

Give your Opinions