Dalam rata-rata, manusia menghabiskan sebanyak 6 tahun sepanjang hidupnya untuk bermain media sosial. Jadi, ini adalah angka yang besar yang dapat Anda manfaatkan untuk mengembangkan bisnis.
Dan, meningkatnya pengguna dan popularitas media sosial telah melahirkan satu produk yang cukup fenomenal: Social commerce.
Social commerce memberikan peluang kepada brand untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan pengalaman pengguna, dan mengoptimalkan kanal marketing. Dalam artikel ini, kita akan sama-sama melihat bagaimana social commerce dapat membantu meningkatkan pendapatan bisnis Anda.
Apa itu social commerce dan apa saja keuntungannya?
Kami sudah pernah membahas tentang social commerce sebelumnya. Namun, untuk menyegarkan ingatan kembali, kami akan tetap menjelaskan secara singkat.
Social commerce adalah penggunaan media sosial untuk penjualan secara online. Perkembangan aktif media commerce telah mengubah sikap brand terhadap profil perusahaan di Facebook dan Instagram dan melahirkan budaya berbelanja yang berbeda dari sebelumnya.
Satu hal yang perlu dicatat, social commerce bukanlah marketing media sosial. Di mana bedanya? Dalam marketing, calon pelanggan potensial akan diarahkan untuk membeli di platform lain seperti toko online, sedangkan dalam social commerce, pelanggan diarahkan untuk membeli langsung di dalam platform.
Sering kali, ada pengguna yang merasa kesulitan ketika berbelanja di e-commerce. Biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti versi seluler yang tidak responsif, keranjang belanja yang membingungkan, atau form pendaftaran yang rumit yang membuat para calon pembeli merasa ragu dan akhirnya mencari di tempat lain yang memberikan kemudahan dalam berbelanja.
Di media sosial, masalah ini akan dapat dikurangi mengingat orang-orang sudah terbiasa dengan media sosial sebelum era social commerce, dan juga sudah terbiasa dengan ponsel pintarnya. Hal itulah yang menjadi sorotan utama social commerce dalam meraih pasar yang sangat besar.
Manfaat social media commerce:
- Sebanyak 51% generasi milenial mengaku optimistis dengan proses jual-beli di media sosial
- Perjalanan pelanggan lebih disederhanakan, mulai dari minat hingga pembelian
- Menciptakan liputan publikasi yang lebih baik melalui komentar oleh pengguna
- 84% calon pelanggan mengunjungi halaman media sosial perusahaan lebih dulu sebelum melakukan pembelian (di kanal mana pun), sehingga adanya social commerce semakin meningkatkan kemungkinan sebuah produk terjual
- Meningkatkan konversi dikarenakan adaptasi penggunaan aplikasi yang baik pada perangkat seluler
- Ada Dasbor untuk melihat dan menganalisis karakteristik pelanggan
- Sebanyak 23% pengguna berbelanja berkat rekomendasi secara online
- Retailer online yang memiliki media sosial mampu menjual 32% lebih banyak daripada yang tidak.
Tren di social commerce
Tren yang cukup berbeda di dunia marketing terjadi di tengah pandemi Covid-19. Kehadiran pandemi ini telah mengubah banyak hal, termasuk di dalamnya bagaimana media sosial bekerja hingga akhirnya muncul social commerce. Tren di dalam social commerce pun tercipta dari kebiasaan orang-orang yang lebih banyak menghabiskan waktu #DiRumahSaja.
Berikut beberapa tren yang terjadi dalam ranah social commerce yang bisa Anda manfaatkan untuk mendulang lebih banyak pundi-pundi rupiah dan semakin menguatkan bisnis.
Social commerce untuk produk murah
Semakin murah harga sebuah produk, semakin tinggi kemungkinan orang-orang untuk membeli secara impulsif. Menurut Anda kenapa orang-orang menghabiskan banyak waktu di media sosial? Sebagian besar orang akan menjawab untuk mencari hiburan dan menertawakan konten receh, bukannya membuang waktu mempelajari barang-barang bernilai tinggi.
Produk semacam itu tidak akan terlalu meningkatkan penjualan. Fokuslah pada produk bagus nan murah dan pertimbangkan untuk menghasilkan peningkatan penjualan dari sana.
Tunjukkan produk dengan cara yang unik dan kreatif, agar orang-orang tidak merasa dipaksa membelinya. Media sosial adalah tempat di mana kombinasi produk dengan harga murah dan tampilan menarik berasal—pegang prinsip ini dan Anda akan menghasilkan penjualan yang stabil di media sosial.
Orang-orang sudah siap membagikan alamat email mereka
Untuk menghindari kehilangan pelangga calon pelanggan potensial, pikat mereka dengan produk yang murah, dan dapatkan dan simpan alamat email mereka.
Bangun kepercayaan pelanggan Anda dengan secara berkala mengingatkan mereka lewat email betapa murahnya produk Anda dan seberapa besar manfaat yang bisa mereka dapatkan jika membeli produk Anda. Pandu mereka dari pelanggan di media commerce menjadi pembeli loyal yang serius mengenai produk Anda.
Chatbot yang kini mulai laris
Di internet, pengguna sangat tidak sabaran dan butuh jawaban secara cepat dan instan, tidak peduli hari apa dan jam berapa, apakah sedang awal pekan atau akhir pekan—mereka ingin penjual responsif 24/7. Bagi bisni, apalagi yang masih baru, tentu saja sangat sulit untuk menyediakan layanan dukangan pelanggan 24 jam yang bekerja seminggu penuh. Namun, ada solusi yang akan membuat para bisnis senang: Chatbot.
Memahami dan mengonfigurasikan chatbot cukup mudah. Namun, hasil yang diberikannya bisa melebihi ekspektasi.
Sekarang sudah ada banyak situs penyedia layanan Chatbot di luar sana yang dapat Anda pilih dengan kelebihannya masing-masing. Anda dapat memilih sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, membuat jawaban otomatis untuk setiap pertanyaan, mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan beserta jawabannya, dan menganalisis pertanyaan paling sering diajukan untuk menciptakan percakapan baru dengan pelanggan—membuat percakapan semakin hidup dan terasa seperti sedang mengobrol dengan manusia sungguhan.
Pengguna percaya opini influencer
Beriklan di media dengan segudang selebritas dan blogger yang memiliki jutaan audiens memang populer, tetapi tidak selalu jadi jalan yang benar bagi sebagian brand.
Pengguna yang melihat postingan iklan dari artis dengan jutaan pengikut akan langsung mengerti bahwa itu adalah iklan—mengurangi kepercayaan audiens. Namun, berbeda dengan pengguna dengan pengikut yang tidak terlalu mencolok. Dengan menggunakan micro-influencer, pengguna akan merasa lebih terhubung, terwakili, memiliki masalah yang sama, sehingga kepercayaan pun meningkat dan berujung pada ikut meningkatnya penjualan dengan anggaran biaya yang relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan ketika menggunakan artis dengan nama besar.
Beriklan dengan micro-influencer meningkatkan rasio keterlibatan hingga 5,3% lebih baik. Dan:
- Konten video adalah konten terbaik untuk jenis kampanye ini
- 93% pemasar mengaku mereka menemukan pelanggan baru lewat video di media sosial
- 71% orang pada tahun 2020 menonton video lebih banyak dibandingkan tahun 2019.
Statistik tersebut hanya sebagian kecil untuk membetitahu bahwa Anda tidak perlu takut untuk menyertakan konten video ke dalam strategi marketing Anda selanjutnya.
Nilai sebuah konten dikonfirmasi oleh likes
Ada banyak sekali iklan bertebaran di ruang media modern, sehingga orang-orang memasang filter spam dan cenderung skeptis dengan upaya baru untuk mengiklankan sesuatu kepada mereka.
Salah satu manfaat besar dari social commerce adalah interaksi sepanjang waktu dari pengguna yang memberi likes, menulis komentar, dan merepost postingan. Semakin banyak likes dan tayangan yang dihasilkan sebuah postingan, semakin banyak pula konsumen yang bersedia memberikan atensi. Promosi terbaik yang dapat dicapai brand adalah yang berasal dari pelanggan.
Setidaknya itulah rahasia semakin populernya social commerce dan tren yang terjadi di dalamnya yang semakin menguatkan strategi marketing bisnis. Sudahkah Anda memanfaatkan social commerce untuk meningkatkan penjualan?
Give your Opinions