Evolusi Social Commerce Hingga 2020

Sebelum dunia dikejutkan oleh pandemi Covid-19, banyak pakar memprediksi bahwa penggunaan media sosial akan mencapai kestabilan pada tahun 2020. Namun, seperti kebanyakan rencana tahun ini, prediksi tentang media sosial ini pun melenceng jauh.

eMarketer menemukan bahwa sebanyak 51% orang dewasa di Amerika Serikat menghabiskan waktu dua kali lipat lebih banyak dari sebelumnya selama masa pandemi. Dan, dalam rentang waktu tersebut, aktivitas di e-commerce meningkat pesat dan menciptakan peluang di mana orang-orang banyak menghabiskan waktu untuk menjelajah atau meneliti sebuah produk.

Hal ini memberikan peluang bagi media sosial dan social commerce untuk bertumbuh dan menginspirasi konsumen, menumbuhkan niat beli, dan menawarkan proses pembelian yang mudah dan sederhana sebagai bagian dari perjalanan pelanggan yang segar dan menyenangkan.

Sementara platform sosial tradisional menawarkan opsi iklan produk yang bagus bagi retailer, di sisi lain semakin banyak permintaan untuk memungkinkan pengguna menghabiskan lebih banyak waktu di dalam platform—termasuk ketika pengguna ingin melakukan proses belanja mulai dari pencarian produk hingga checkout dalam satu platform.

Atas dasar itulah, platform-platform media sosial terus berinovasi dan memperluas penawaran mereka kepada audiens. Kini brand pun memiliki berbagai tool yang dapat mereka gunakan untuk mendorong penjualan online. Yang menarik adalah: Peluang ini tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh brand raksasa dengan anggaran marketing yang tak terbatas angkanya—tetapi juga bisa dimanfaatkan oleh bisnis retail skala kecil untuk bergabung dan unjuk gigi di ranah social commerce.

Mari kita mulai dengan Facebook

Facebook selalu punya kekuatan penawaran yang tak bisa ditolak oleh para retailer; iklan produk dinamis dari Facebook membuatnya menjadi platform pertama yang dituju pengiklan ketika hendak beriklan.

Iklan di Facebook sangat baik dari segi kinerja maupun untuk membantu brand meningkatkan penjualan untuk mendorong pendapatan. Sayangnya, iklan dinamis ini tidak memiliki pengaturan manual yang benar-benar pas sehingga nampak seperti jembatan antara brand dan pelanggan semata.

Oleh karena itu, Facebook melakukan evolusi dan membuat penawaran baru dengan meluncurkan Instant Experiences. Menurut Facebook, iklan ini dioptimalkan untuk perangkat seluler dan “dirancang untuk menarik atensi audiens sepenuhnya”. Penonton bisa melihat foto atau menonton video dengan nyaman, menggeser carousel, dan menjelajahi konten-konten populer yang diberi tag—semuanya dalam satu iklan.

Jenis iklan ini sangat berkontribusi besar pada pengalaman belanja pelanggan yang terus dibuat lebih baik dan lebih baik dari waktu ke waktu—dan juga dapat diakses oleh retailer dan bisnis dari berbagai skala.

Bersamaan dengan iklan yang ditawarkannya, Facebook telah mengambil langkah besar untuk memungkinkan Halaman menjual secara langsung dan “berubah” menjadi toko—yang memungkinkan pernjualan langsung di dalam platform.

Terpisah dari platform Facebook Marketplace, Facebook menghadirkan Facebook Shops yang juga memungkinkan pengguna melakukan transaksi jual dan beli di dalam platform—yang meningkat pesat terutama pada awal pandemi hingga saat ini, mengingat banyak bisnis offline yang harus tutup dan pindah ke toko online.

Fitur Shops dari Facebook pun terus mengalami pembaruan untuk membuat pengguna semakin nyaman dan mudah mengaksesnya secara langsung dari aplikasi utama Facebook. Kabar mengejutkannya (atau mungkin semua sudah mengira demikian?) adalah tab khusus untuk Shops ini mirip dengan yang diperkenalkan Instagram sekitar bulan Juli lalu.

Melirik sedikit ke Instagram

Kelihatannya, dibandingkan dengan Facebook, Instagram memiliki jalan yang jauh lebih mulus dalam menjadikan platform media sosial ini menjadi media atau social commerce.

Hal ini disebabkan oleh populernya konten-konten yang ada di Instagram dari semua jenis produk—fashion, kecantikan, gaya hidup—mulai dari konten original hingga konten yang dipromosikan oleh influencer. Tingkat kepopuleran ini memaksa Instagram untuk menciptakan cara agar pengguna bisa membeli langsung produk yang dipromosikan influencer tanpa harus meninggalkan aplikasi.

Pada bulan Maret 2019 lalu, Instagram meluncurkan fitur Checkout, sebuah fitur yang sebelumnya populer digunakan oleh Zara dan Nike yang memungkinkan pengguna untuk melihat produk dalam postingan yang dapat dibeli—semuanya dalam satu aplikasi.

Awalnya, Instagram Checkout hanya berlaku untuk penjual di Amerika Serikat saja. Melihat antusiasmenya yang luar biasa, kini Instagram semakin melebarkan fitur Checkout agar bisa dinikmati oleh pengguna dari negara lain—sekarang, Anda dapat mengajukan ke Instagram jika Anda ingin menikmati fitur Checkout sebagai penjual.

Semakin populernya Instagram Live membuat Instagram sedikit lebih populer daripada perusahaan induknya, Facebook. Setelah sukses dengan live shopping di pasar Cina dan Korea, Instagram pun semakin memperluas penawarannya. Kini, Instagram sedang melakukan uji coba besar-besaran untuk memungkinkan pengguna melakukan pembelian ketika sedang menonton siaran langsung hingga proses Checkout tanpa harus meninggalkan aplikasi—atau ketinggalan siaran langsung.

Pinterest

Pinterest selalu jadi platform populer untuk pencarian produk baru, brand baru, dan ide-ide baru. Dengan VMP (Verified Merchant Program) yang baru saja dirilis, Pinterest membawa platformnya ke tingkatan yang lebih tinggi dengan menawarkan tidak hanya pengalaman penemuan yang baru, tetapi juga pengalaman belanja dari brand-brand kesayangan pengguna.

VMP menawarkan tingkat legitimasi dan membangun kepercayaan secara langsung dengan pelanggan. Brand-brand yang sudah dipilih oleh Pinterest dalam program VMP akan mendapatkan badge khusus. Selain itu, fitur lain yang cukup memikat pengguna adalah adanya Pin harga produk yang dapat dilihat langsung di Feed.

Bahkan, kini Pinterest menyediakan tab khusus untuk produk yang dijual untuk memudahkan pengguna yang memang datang ke Pinterest untuk melihat produk atau akan berbelanja saja. Selain itu, bagi pengguna yang memiliki akses ke dalam VMP, Pinterest menyediakan Dasbor khusus untuk melihat dan menganalisis hasil penjualan baik yang gratis maupun berbayar.

Snapchat

Seakan tidak ingin ketinggalan oleh kompetitor, Snapchat pun berevolusi dengan mengembangkan penawaran e-commerce-nya.

Pada tahun 2018, dalam kerja samanya dengan Shopify, Snapchat memungkinkan beberapa brand untuk memiliki toko di dalam aplikasi. Ini adalah pengembangan lanjutan dari fitur yang sudah ada di mana pengguna dapat menggulir ke atas postingan influencer, brand, atau pengiklan untuk melakukan pembelian langsung di dalam aplikasi.

Namun, di mana bedanya Snpachat dengan raksasa seperti Facebook dan Instagram dalam memikat penggunanya? Camera-first platform. Pada tahun 2018, Snapchat bekerja sama dengan Amazon untuk memungkinkan pengguna Snapchat melihat produk-produk Amazon lewat kamera Snapchat—menjadikannya salah satu inovasi yang kemudian direplikasi dan dikembangkan oleh kompetitor.


Dengan semakin bersinarnya social commerce belakangan ini, kami memprediksi bahwa tahun depan akan semakin banyak alat dan terobosan unik untuk semakin memanjakan dan memberikan pengalaman belanja yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.

Bagi platform seperti Facebook dan Instagram yang memiliki basis pengguna yang sangat besar, kemungkinan kita akan melihat lebih banyak evolusi dengan rentang waktu yang relatif singkat di ranah social commerce. Yang paling menarik, kemungkinan akan ada pemain baru seperti TikTok yang saat ini merajai media sosial—dan mungkin kita juga akan melihat sesuatu yang belum ada sebelumnya lewat platform ini.

Social commerce adalah dunia baru yang sangat menarik untuk dimasuki, dan bagi brand yang ingin tetap ada di dalam permainan, mereka harus mengikuti tren. Untuk melakukannya, mereka butuh alat-alat terbaru dan memanfaatkan platform influencer seperti StarNgage untuk menjalankan kampanye marketing berikutnya.

Mulai Buat Konten dan Dapatkan Hadiah

Setelah menyelesaikan kerja sama dan membagikannya dengan pengikut Anda, Anda akan dibayar melalui PayPal atau Cek - mudah, kan?

Brand Menggunakan StarNgage untuk Menemukan Micro-Influencer di Instagram

Berkonsultasilah untuk membahas bagaimana kami dapat membantu Kampanye Influencer Marketing Anda selanjutnya.

มาเริ่มสร้างสรรค์เนื้อหาที่ยอดเยี่ยมและรับรางวัล

เมื่อเนื้อหาของคุณผ่านการอนุมัติและแชร์ไปยังผู้ติดตามของคุณ คุณจะได้รับเงินผ่าน PayPal หรือเช็ค - ง่ายๆ แบบนั้นเลย!

หลายแบรนด์ต่างเลือกใช้StarNgage เพื่อค้นหา อินสตาแกรม ไมโคร-อินฟูลเอนเซอร์

ติดต่อขอคำปรึกษาเพื่อให้เราได้ช่วยแนะนำแคมเปญ ส่งเสริมการตลาดออนไลน์ของคุณผ่านกลุ่มคนที่มีอิทธิพล

Start Creating Great Content and Get Rewarded

Once you complete your endorsement and share it with your followers, you get paid via PayPal or Check - it’s that simple!

Brands use StarNgage to Find Instagram Micro-Influencers

Request a consultation to discuss how we can help your next Influencer Marketing Campaign.

Give your Opinions