5 Tujuan Utama Brand Bekerja dengan Influencer

Dalam dunia marketing, endorse bukanlah sesuatu yang baru. Sejatinya kata endorse sendiri memang erat kaitannya dengan bisnis, asuransi, dan pemasaran. Dan dewasa ini, semakin marak kita temui pemasaran sebuah produk—bahkan brand—di internet terutama media sosial dengan sistem endorsement dari para public figure karena dipercaya mampu meberikan dampak yang tak terhingga bukan hanya bagi penjualan untuk sebuah produk yang dipromosikan tetapi juga kesadaran terhadap brand dari produk yang dipromosikan tersebut.

Jika Anda cukup aktif di media sosial terutama Facebook dan/atau Instagram, maka istilah endorse ini akan sangat sering ditemui—atau mungkin, Anda sendiri pernah terlibat kerja sama endorsement dengan brand?

Dalam dunia marketing sendiri, endorse atau endorsement adalah sebuah dukungan atau saran yang diberikan kepada sebuah produk atau jasa oleh seseorang yang memiiki pengaruh seperti public figure—misalnya artis, yang belakangan kita kenal baik dengan sebutan influencer.

Dalam bahasa singkat dan to the point, endorse adalah jenis pemasaran iklan tertentu yang memanfaatkan influencer untuk mengatakan hal baik tentang sebuah produk atau layanan. Tetapi, kembali lagi kepada brand. Tujuan brand lama dan besar dengan brand baru dalam bekerja sama dengan para influencer tentu saja berbeda, dan berikut adalah 5 tujuan utama yang paling sering menjadi alasan brand saat melakukan kerja sama dengan influencer.

#1 Meningkatkan Awareness

Baik brand baru maupun lama selalu memasukkan awareness ke dalam daftar alasan mengapa mereka memilih bekerja dengan para influencer. Alasannya sederhana, brand baru ingin dilihat dan diakui bahwa mereka ada dan mampu memberikan solusi nyata atas permasalahan yang sedang dialami oleh kita—yang nantinya akan menjadi target pasar.

Lalu, mengapa ini juga penting brand lama yang sudah besar dan sangat terkenal? Jawabannya adalah karena inovasi terus diperlukan agar sebuah brand tidak termakan seleksi alam dan tergantikan oleh mereka yang baru dan lebih inovatif. Contoh paling nyata dan dekat dengan kita adalah persaingan sistem operasi ponsel antara Nokia dengan Symbian-nya, dan Samsung dengan Android dari Google. Belasan tahun silam hampir tidak ada yang mengetahui soal Android, tetapi hari ini yang terjadi adalah kebalikannya. Hampir tidak ada orang awam yang tahu ketika ditanya apa itu Symbian.

#2 Mengedukasi Target Konsumen

Sebuah brand tidak bisa begitu saja melepas produk atau layanan terbaru mereka ke publik. Brand seperti adidas mungkin saja melakukannya, tetapi risiko terburuk yang mungkin mereka dapatkan adalah “Oh, itu produk mereka? Sejak kapan? Jangan-jangan palsu” dari para awam.

Di sinilah peran influencer dibutuhkan, untuk mengedukasi target konsumen agar mengetahui dengan baik produk dan layanan dari sebuah brand sebelum mereka dihadapkan pada pengambilan keputusan akhir. Ini sekaligus menjawab keresahan brand pada poin pertama sebab melakukan edukasi kepada calon pelanggan juga sekaligus meningkatkan awareness dari brand itu sendiri.

Relevansi influencer pun masih harus diperhatikan pada tahap ini. Menggunakan ahli ekonomi untuk memperkenalkan produk kesehatan jelas bukan pilihan yang terlalu tepat, sekalipun tidak menutup kemungkinan mereka pernah atau paham akan hal tersebut. Orang-orang akan lebih percaya jika mereka diberi saran oleh dokter saat mengeluh sakit di perut sebelah kanan, daripada oleh seorang insinyur bangunan, misalnya.

#3 Meningkatkan Jumlah Pengikut

Bagi brand baru, memiliki akun media sosial yang terverifikasi dan memiliki ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu, hingga jutaan pengikut adalah hal yang penting. Kredibilitas akan meningkat dan orang juga tidak akan bertanya-tanya apakah akun tersebut benar dimiliki oleh brand atau hanya personal yang mengaku-ngaku.

Tetapi bagaimana caranya orang-orang mengikuti akun brand tersebut jika mereka bahkan tidak pernah tahu kalau brand tersebut pernah ada di kehidupan yang serba kompleks ini? Lagi-lagi, di sinilah peran influencer untuk membantu brand meningkatkan pengikut brand yang mereka promosikan. Persoalan ini jauh lebih mudah ketimbang poin yang akan dijelaskan di akhir.

Dapatkan Rate Card Influencer Kami Hari Ini!

Cara baru untuk membandingkan harga dan tarif influencer dari seluruh dunia.

Pelajari Selengkapnya

Brand bisa memilih—menyesuaikan dengan budget marketing mereka—jenis influencer mana yang ingin mereka gunakan. Jika ingin mendapatkan pengikut yang masif secara instan (meskipun jaminannya juga relatif, tergantung tingkat relevansi influencer yang didapatkan) maka gunakanlah mega-influencer atau macro-influencer. Tetapi jika ingin interaksi yang lebih sibuk, micro-influencer juga bisa menjadi jawaban. Anda bisa mempertimbangkan sebelum memilih mana lebih baik antara macro-influencer dengan micro-influencer untuk Anda gunakan pada kampanye pemasaran berikutnya.

Yang pasti adalah, menggunakan akun robot bukanlah hal yang bijak.

#4 Optimasi SEO

Search Engine Optimation (SEO) sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Beberapa pihak mengatakan bahwa SEO hanyalah ilusi yang dibuat untuk mengeruk anggaran marketing sebuah brand, tetapi beberapa lagi percaya hal ini sangat efektif dan sudah terbukti. Lagi pula, tidak ada indikator yang pasti untuk menentukan keberhasilan SEO sebab Google sendiri merahasiakan cara kerja pastinya. Jadi mari kita asumsikan sementara bahwa hanya Tuhan dan Google yang tahu soal ini.

Tetapi, ketika menggunakan influencer yang kredibel untuk satu hal ini, di kemudian hari kita akan menemukan jejak-jejak digital mereka dan menemukan bahwa mereka pernah menyebutkan brand atau produk yang saat ini mungkin sedang Anda gunakan.

Ya, optimasi SEO memang adalah salah satu strategi jangka panjang yang selalu menarik. Mungkin satu-satunya hal yang bisa menjadi konsentrasi terkait hal ini adalah bahwa tingkat keberhasilannya bisa jadi tergantung pada besarnya anggaran yang dikeluarkan. Jika anggaran tahunan Anda terbatas, buang jauh-jauh keinginan ini.

#5 Meningkatkan Penjualan

Tujuan akhir dari semua pekerjaan ini tentu saja mengerucut pada satu kesimpulan: meningkatkan penjualan. Terutama untuk brand baru, mereka tidak bisa ujug-ujug membayar influencer untuk menghasilkan penjualan. Itu adalah kesalahan paling nyata yang pernah dilakukan, karena itulah Meningkatkan Penjualan ditaruh paling akhir.

Untuk meghasilkan konversi yang sehat dan penjualan yang baik dan cenderung stabil, ada hukum yang harus dilalui dan dijalankan terlebih dahulu sebelum mencapai hasil akhir dari setiap tujuan pemasaran. Apabila awareness sebuah brand sudah berada di tingkat tertinggi, maka poin-poin lain akan mengikuti dengan sendirinya sambil tentu saja menjaga konsistensi dan inovasi jika tidak ingin bernasib sama dengan brand yang kami sebutkan sebagai contoh pada poin pertama.

Terlepas dari apa pun tujuan brand melakukan pekerjaan bersama influencer (yang mana bisa saja kelima-limanya) satu-satunya cara untuk mengetahui pekerjaan itu berhasil atau tidak adalah dengan mengeksekusinya alih-alih menonton orang lain melakukannya.

Mulai Buat Konten dan Dapatkan Hadiah

Setelah menyelesaikan kerja sama dan membagikannya dengan pengikut Anda, Anda akan dibayar melalui PayPal atau Cek - mudah, kan?

Brand Menggunakan StarNgage untuk Menemukan Micro-Influencer di Instagram

Berkonsultasilah untuk membahas bagaimana kami dapat membantu Kampanye Influencer Marketing Anda selanjutnya.

มาเริ่มสร้างสรรค์เนื้อหาที่ยอดเยี่ยมและรับรางวัล

เมื่อเนื้อหาของคุณผ่านการอนุมัติและแชร์ไปยังผู้ติดตามของคุณ คุณจะได้รับเงินผ่าน PayPal หรือเช็ค - ง่ายๆ แบบนั้นเลย!

หลายแบรนด์ต่างเลือกใช้StarNgage เพื่อค้นหา อินสตาแกรม ไมโคร-อินฟูลเอนเซอร์

ติดต่อขอคำปรึกษาเพื่อให้เราได้ช่วยแนะนำแคมเปญ ส่งเสริมการตลาดออนไลน์ของคุณผ่านกลุ่มคนที่มีอิทธิพล

Start Creating Great Content and Get Rewarded

Once you complete your endorsement and share it with your followers, you get paid via PayPal or Check - it’s that simple!

Brands use StarNgage to Find Instagram Micro-Influencers

Request a consultation to discuss how we can help your next Influencer Marketing Campaign.

Give your Opinions