Sejatinya konten yang baik adalah konten yang dioptimalkan, disosialisasikan, dipublikasikan, diiklankan, dan diintegrasikan. Kebanyakan orang hanya membuat konten, namun melupakan bagian penting yaitu pemasarannya. Untuk mewujudkan pemasaran konten yang berhasil, salah satu caranya adalah dengan mengoperasionalkan integrasi.
Sekarang, mari berbicara tentang partisipasi pemasaran.
6 Mimpi Buruk dalam Pemasaran:
Ad Blocker
Kelebihan data
Google benci SEO
Pembeli tidak percaya pada iklan
Konten tidak punya skala
Sosial organik tamat.
Lalu bagaimana dengan PR, masih efektif kah? Ini adalah dinamika yang berbeda. Efeknya sangat jelas terasa dalam publikasi tradisional. Portal informasi seperti Brilio melampaui portal berita seperti Tempo—misalnya—dalam hal trafik dan kita saat ini berada di era berita post-trust dan post-truth. Intinya adalah cara konsumen dalam mengonsumsi sebuah berita yang beredar di intenet kini sudah jauh berbeda. Sumber informasi telah berbeda, siklus diperpendek, brand sekarang menjadi penerbit dan tidak lagi harus selalu bergantung pada publikasi media lain yang dianggap terpercaya atau menjadi mitra sebuah brand.
Kini brand memiliki izin dan akses untuk berkomunikasi secara langsung dengan pelanggannya. Tidak perlu bekerja pada sebuah media, kita bisa menjadi media itu sendiri, sekarang.
Brand sekarang sudah menjawab panggilan dari konten. Orang-orang dari PR diharapkan mampu membawa hasil untuk marketing, mereka diharapkan mampu berkontribusi memimpin generasi.
Konten bukan raja, tapi kerajaan. Buat konten sebanyak mungkin. Ini adalah solusi kesenjangan antara pemasaran dan PR—komunikasi marketing yang terintegrasi.
Partisipasi pemasaran adalah pertumpuan antara content marketing, UGC (User Generated Content), advokasi karyawan, dan influencer marketing. Ini adalah demokratisasi konten, dengan benefit suara yang lebih autentik, variatif, lebih dipercaya, dan lebih kredibel untuk dipertimbangkan.
Jika Anda menginginkan konten Anda menjadi lebih hebat, ajak atau mintalah komunitas Anda untuk berpartisipasi. Itu mencakup karyawan, rekan media, industri influencer, calon pelanggan, dll. Bayangkan membuat konten bersama orang-orang yang ahli di bidangnya masing-masing.
Contoh kasus:
iFunny: 100% UGC. 10 juta pengguna, 3 juta pengguna aktif harian, 300 juta rata-rata penayangan dalam sehari, rata-rata 1,1 menit per pos. Mereka tidak dibayar untuk menciptakan konten tetapi sumber dayanya berlimpah.
- Buat kontes yang mendorong konten yang saling terkait untuk mendorong keberhasilan yang timbal balik
- Kolaborasi dengan calon pelanggan dan influencer dalam konten berepisode
- Bekerja sama dengan influencer mayor untuk menciptakan konten dan PR.
(Jenis influencer yang direkomendasikan: micro-influencer)
Setiap orang pasti memiliki pengaruh terhadap sesuatu. Kita semua diberdayakan untuk menerbitkan dan mengomunikasikan passion kita dan untuk menarik individu-individu yang sepemahaman atau dengan kata lain, relevan. Kita semua bisa memberi pengaruh pada teman atau kerabat, rekan kerja, hingga keluarga. Pandangan holistik tersebut adalah cara yang satu langkah lebih maju. Hal keren dari bekerja dengan influencer adalah memberikan value pada seluruh perjalanan dan gaya hidup pelanggan yang disasar.
Konten yang dibuat bersama influencer tingkat konversinya mencapai 10 kali lipat dibandingkan dengan konten yang diproduksi sendiri oleh brand, dan konten yang dibuat berdasarkan relevansi influencer dengan brand tingkat retensinya 37% lebih tinggi.
5 Kunci Sukses Mengintegrasikan Influencer
Perencanaan cerita
Dalam pencarian, Anda harus melakukan riset kata kunci agar memiliki gagasan umum mengenai apa saja permintaan khalayak terkait topik yang akan diangkat tersebut. Hal serupa juga perlu diterapkan di media sosial dan saat mengidentifikasi influencer. Mengarsipkan informasi data adalah salah satu hal yang baiknya dilakukan, dan menentukan tingkat keberhasilan.
Gunakan riset data media sosial, CRM, kata kunci, analisis web, dan lain-lain. Informasi ini harus menginformasikan cerita yang perlu disampaikan kepada pelanggan melalui perjalanan pelanggan. Bagikan apa yang perlu mereka ketahui dan lakukan untuk mendorong mereka dari satu corong konversi menuju level selanjutnya.
Aktifkan partisipasi konten
Jangan menjangkau mereka (berlaku baik influencer maupun pelanggan) hanya ketika Anda membutuhkan sesuatu. Tapi menjadi tantangan tersendiri untuk memikirkan bagaimana atau apa yang bisa dilakukan di masa peralihan tersebut untuk menjaga relasi tetap hangat antara Anda dan para pelanggan.
Co-Creation
Konten jenis apa yang bisa Anda ciptakan bersama? Video wawancara, wawancara tertulis, kontes, survei, kepemilikan blog, e-book, webinar, kampanye email, konten sosial, ahli sumber daya, testimoni, studi kasus, buletin, infografis, acara khusus, dll.
Perkuat konten
Apa gunanya membuat konten yang bagus dan mahakarya jika tidak ada yang menemukannya atau berinteraksi dengannya. Identifikasi influencer dan temukan yang paling relevan. Pastikan mereka menyelaraskan konten dengan topik dan kata kunci pencarian yang ditetapkan.
Optimalisasi kinerja
Apakah influencer tersebut cukup baik untuk diajak bekerja sama? Jika pertanyaan ini tidak terjawab, maka jawabannya adalah tidak. Bagaimana cara mereka membantu Anda mencapai tujuan? Jika mereka (influencer) melakukannya dengan baik, tetapi orang-orang tidak bereaksi positif, apa gunanya? Berarti mereka tidak membawa pengaruh yang berarti.
Lalu, mengapa influencer? Karena influencer disukai, mereka fokus, disukai oleh Google, dipercaya, mampu menciptakan konten sendiri, dan mereka mampu menciptakan semacam sinyal yang dihargai oleh platform sosial.
Give your Opinions