Audio sosial sedang berada di puncak kejayaannya hari ini. Berbagai brand sudah mulai mengambil tempat untuk meraih audiens baru yang lebih memilih audio ketimbang video. Sementara itu, influencer pun mulai melebarkan pasar mereka dengan merambah dunia audio untuk meluaskan komunitas pengikut.
Namun, sejauh apa brand dan influencer dalam mengarungi lautan platform audio sosial yang sedang naik daun ini? Berikut ini adalah 20 Platform Audio Sosial yang Wajib Dicoba Brand dan Influencer untuk menjangkau audiens lebih luas dari sebelumnya.
#1 Clubhouse
Sudah tidak perlu diragukan lagi, Clubhouse adalah salah satu platform audio sosial yang banyak mengubah industri audio secara keseluruhan. Kini, Clubhouse memiliki valuasi lebih dari satu miliar dolar dalam kurun waktu kurang dari setahun sejak meledak pertama kali.
Sejak meledaknya Clubhouse pula, makin banyak bermunculan audio sosial, atau media sosial yang memperkenalkan fitur audio kepada penggunanya.
#2 Twitter Spaces
Setelah menghilangkan fitur Fleet yang dianggap kurang diminati pengguna, Twitter meluncurkan fitur Spaces yang mirip dengan Clubhouse, dengan fitur-fitur menarik di dalamnya. Tak tanggung-tanggung, Twitter pun memberikan opsi kepada pengguna untuk mencoba fitur Spaces Premium dengan biaya langganan bulanan.
#3 Facebook Rooms
Sebagai raksasa media sosial, tentu saja Facebook tak ingin ketinggalan dalam mengambil tempat untuk industri audio. Tak lama setelah Twitter memperkenalkan fitur Spaces, Facebook pun meluncurkan Facebook Rooms yang digadang-gadang akan memberikan persaingan sengit kepada platform sejenis yang sudah lebih dulu ada.
#4 Discord
Discord adalah platform yang sudah cukup lama dikenal di internet. Discord memungkinkan pengguna untuk melakukan percakapan lewat suara, teks, hingga video secara pribadi ke satu atau lebih pengguna.
Belakangan ketika audio sosial mulai ramai, Discord pun mengembangkan banyak fitur audio untuk turut ikut mengambil tempat di industri audio sosial.
#5 Anchor FM
Anchor FM sebagaimana yang kita sudah tahu, baru-baru ini diakuisisi oleh Spotify untuk mengembangkan fitur podcast yang juga sedang meledak, terutama di pasar Indonesia. Dengan bersatunya Spotify dan Anchor FM, pengguna bisa menikmati mendengarkan maupun membuat podcast sepuasnya secara gratis.
#6 Spotify Greenroom
Setelah sukses mengakuisisi Anchor FM, baru-baru ini Spotify menelurkan sebuah platform audio sosial baru Bernama Greenroom. Cara kerja Greenroom mirip seperti Clubhouse maupun Twitter Spaces di mana pengguna bisa mengobrol secara langsung melalui audio.
#7 Roadtrip FM
Pernah terpikir untuk mendengarkan musik kesukaan bersama teman atau orang lain di luar sana? Roadtrip FM adalah platform audio sosial yang memungkinkan pengguna mendengarkan musik yang mereka suka bersama-sama, dengan dibumbui fitur menarik seperti DJ dan tambahan lainnya untuk membuat pengguna betah.
#8 Stereo
Stereo memiliki segudang fitur yang dapat digunakan para ahli di bidangnya untuk membagikan pengalaman, tips, atau apa pun kepada para pendengarnya yang disiarkan secara langsung. Tak hanya itu, Stereo juga memungkinkan pendengar untuk ikut berpartisipasi untuk membuat jalannya acara makin menarik.
#9 Cappucino FM
Pernahkah Anda membayangkan membuat status di media sosial seperti Facebook atau Twitter, tetapi dengan format audio? Cappucino FM memungkinkan Anda membagikan cerita-cerita harian yang singkat lewat audio.
Tidak hanya itu, jika ingin mengobrol lebih jauh, Anda juga dapat membuat panggilan grup yang terdiri dari beberapa orang, bisa teman, ataupun keluarga.
#10 Soapbox
Soapbox adalah salah satu platform audio sosial lainnya yang juga sedang naik daun. Soapbox membagi pengguna berdasarkan minat mereka untuk diobrolkan seperti gim, otomotif, kuliner, atau hal lainnya.
Selain itu, pengguna juga dapat membuat Ruang sendiri dengan tema baru atau mengembangkan tema yang sudah ada dengan pembahasan yang lebih spesifik. Misalnya: Ruang Travel, lebih spefisik menjadi Travel Khusus Indonesia.
#11 MyWave
MyWave adalah platform media sosial berbasis audio yang kegunaannya cukup spesifik. Di sini, pengguna hanya akan berbicara atau mendengarkan hal-hal tertentu yang berhubungan dengan pengembangan diri, atau mencari, menemukan, serta mengajukan pertanyaan melalui audio.
#12 Vocal
Vocal adalah salah satu platform audio sosial yang cukup berbeda dari yang sudah ada. Ibaratnya, Vocal adalah Tinder versi audio. Ya, Vocal adalah platform audio sosial untuk para pencari jodoh, tetapi berbasis suara.
Sama seperti Tinder atau aplikasi pencari jodoh lainnya, di Vocal juga Anda bisa melakukan kencan buta untuk menemukan orang yang cocok dijadikan pasangan.
#13 TooDeep
Platform audio sosial selanjutnya adalah TooDeep. Sesuai dengan namanya, TooDeep dimaksudkan untuk membuat pengguna nyaman membahas hal-hal secara mendalam dan lebih emosional. Platform audio sosial ini tidak menyediakan fitur gambar maupun video. Alih-alih, mereka berbasis teks dan audio saja—untuk menjaga keintiman dan emosi yang ingin disampaikan dengan baik.
#14 Fishbowl
Fishbowl adalah tempatnya para pekerja profesional yang ingin membahas pekerjaan secara profesional, melalui suara. Ini adalah platform media sosial yang mirip dengan LinkedIn, tetapi versi audio.
Baru-baru ini, Fishbowl mendapatkan suntikan dana untuk semakin meningkatkan platform mereka ke arah yang lebih baik. Untuk mendaftar ke Fishbowl, Anda memerlukan email perusahaan, atau akun LinkedIn yang masih aktif.
#15 Deepdive
Cukup mirip dengan Fishbowl, Deepdive juga mengkhususkan platformnya untuk para pekerja profesional yang ingin mendalami dunia bisnis dan kerja. Deepdive memiliki tampilan yang mirip dengan Twitter atau Instagram di mana setiap pengguna terdaftar memiliki profil yang dapat diikuti, sementara percakapannya dapat melalui audio seperti Clubhouse.
#16 Dialup
Dialup adalah platform audio sosial yang mengklaim diri sebagai aplikasi percakapan audio. Di sini, pengguna bisa saling bercakap dengan saling melempar pesan suara dari ponsel maupun perangkat komputer.
#17 HearMeCheer
Platform audio sosial satu ini memungkinkan Anda untuk menaruh konten audio di platform atau situs web milik Anda sendiri. Lewat beberapa rangkaian singkat, Anda siap membuat situs web berbasis audio Anda sendiri.
#18 Saga
Meski termasuk platform audio sosial, Saga memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dari audio sosial kebanyakan. Saga sendiri dikhususkan untuk menyimpan memori-memori indah dari masa lalu, yang kemudian diberikan keterangan atau caption melalui audio.
Menurut Saga, menyisipkan audio pada memori berbentuk gambar dapat membantu memberi ingatan yang lebih baik pada memori tersebut. Karena itulah platform ini diciptakan.
#19 Swell
Alih-alih emoji, lebih baik emosi. Hal itulah yang dijadikan nilai oleh Swell dalam plaformnya. Menurut mereka, emosi lebih bisa tersalurkan antarinvidu daripada sekadar emoji yang tidak sepenuhnya dirasakan oleh pengguna. Terkadang orang mengetikkan emoji tertawa tanpa benar-benar tertawa, kan?
#20 Riff
Platform audio sosial yang terakhir ini dikhususkan untuk para pekerja yang sudah menetap di suatu perusahaan, dan ingin mengadakan meeting, tetapi hanya melalui suara alih-alih video seperti Zoom atau Meet yang sering kali juga tidak memunculkan video mereka.
Riif menyebut platform mereka sebagai Audio Workplace, atau tempat kerja berbasis audio. Secara umum, Riff adalah Slack atau Asana versi suara.
Give your Opinions