Warna : Abu-abu
Kamera : Digital (Lumix GF8) dan smartphone Redmi Note 5
Penyunting foto : Instagram
Farah Djamal
Kapan pertama kali Farah Djamal memutuskan untuk menjadi influencer?
Saat ditanya, Farah mengaku tidak yakin apakah dirinya bisa dikategorikan sebagai influencer atau tidak. “Saya saat ini bisa dibilang tidak memiliki cukup audiens untuk bisa dikatakan influencer. Sejak awal juga tidak pernah menargetkan untuk punya banyak followers, menjadi selebgram, atau semacamnya,” tuturnya.
Selama ini, Farah hanya membuat konten yang ia sukai dan sesuai dengan passion-nya, dan menjadikannya sebagai pengingat di masa depan atau untuk dilihat oleh anak-anaknya kelak. “Kalau pada akhirnya orang lain jadi suka dan terpengaruh dan membuat followers bertambah, itu bonus buat saya,” terangnya.
Ketika ditanya kapan, Farah menjawab bahwa ia baru memulai karir influencernya tahun 2018 saat membuat blog, meski sebenarnya keinginan untuk membuat blog sudah ada sejak tahun 2016. Akhirnya, dukungan dari teman-teman dan keluarga membuatnya memutuskan untuk menulis blog hingga saat ini.
Apa tantangan terberat dari menjadi influencer?
“Disiplin dan kemampuan membagi waktu adalah kunci,” jawab Farah saat ditanya tantangan terberat dari menjadi seorang influencer.
Dalam mengerjakan sebuah konten, Farah harus menetapkan tenggat waktu sendiri, apalagi kalau kanalnya milik sendiri. Ia juga mengatakan, jika kita tidak bisa berkomitmen dengan tenggat waktu yang kita tentukan sendiri, maka konten yang kita buat juga akan terhambat dan tidak dapat dibagikan tepat waktu.
Selain itu, Farah sekarang mengemban dua tanggung jawab untuk menjadi kreator konten di dua tempat sekaligus. Pertama, konten untuk kanalnya sendiri. Kedua, konten untuk perusahaan tempat ia bekerja.
Apa hal yang paling menyenangkan dari menjadi influencer?
Farah mengaku senang ketika mendapat umpan balik dari orang lain, tidak peduli pujian atau kritik. Baginya, respons audiens adalah hal yang bisa membuatnya belajar lebih banyak dan memotivasinya untuk membuat konten yang lebih berkualitas.
“Saya senang ketika mendapat feedback dari orang lain,” ungkapnya kemudian.
Mengapa Farah Djamal memutuskan untuk menjadi lifestyle influencer?
Farah mengaku saat ini ia memang masih memilih-milih kategori yang pas dan ia sukai atau kuasai, dan lifestyle menjadi kategori yang paling ia minati saat ini. “Suatu saat kalau saya tiba-tiba jago masak, mungkin saja saya akan membuat konten tentang masak-memasak juga,” jelasnya.
Di mana Farah Djamal berdomisili dan apa kesibukannya di luar menjadi influencer?
Saat ini Farah berdomisili di Kota Makassar dan bekerja di salah satu perusahaan startup sebagai kreator konten. Setiap harinya, ia mengonsep konten digital, copywriting, marketing strategy, dan sebagainya.
Apa target yang ingin dicapai Farah Djamal (sebagai influencer) pada 2019?
Produktivitas adalah target yang ingin dicapai Farah pada 2019 ini. Ia mengaku ingin lebih produktif lagi dalam membuat konten, memiliki lebih banyak pengalaman dari tahun sebelumnya, dan bertemu dengan lebih banyak lagi orang-orang baik dan inspiratif.
Tiga influencer yang menginspirasi sosok Farah Djamal
Dian Pelangi, adalah salah satu influencer yang diikuti Farah di semua kanal media sosial karena eksistensi dan profesionalitas di bidang fesyen yang benar-benar menginspirasi dan memotivasinya menjadi perempuan yang tangguh, kreatif, dan pantang menyerah.
Uwibama, adalah influencer yang juga berasal dari Kota Makassar. Ia adalah salah satu influencer di bidang fesyen yang menurut Farah cukup kooperatif dan inovatif dalam membuat konten.
Zilqiah Anggraini, adalah salah satu influencer atau blogger yang menginspirasi Farah dalam membuat dan menulis blog.
Give your Opinions