Jika sesuai indikasi, maka satu kuarter yang lalu adalah pertanda bahwa social commerce akan mengalami peningkatan pada tahun 2020 dan seterusnya.
Menurut sebuah riset dari Smartly.io, banyak konsumen kini beralih untuk berbelanja di media sosial. Dan, iklan yang muncul di media sosial mereka cukup berpengaruh pada keputusan mereka dalam berbelanja. Jadi, apa-apa saja yang sebenarnya termasuk dalam social commerce?
Social commerce dalam definisi sederhana
Social commerce adalah istilah untuk kegiatan jual-beli barang atau jasa di dalam jaringan sosial.
Kilas balik ke tahun 2015, Small Business Trends memperhatikan adanya pertumbuhan aktivitas social commerce. Jaringan sosial menambahkan tombol “Beli” bagi bisnis untuk digunakan ketika musim liburan tiba. Sejak saat itu, bisnis pun mulai menemukan titik terang kesuksesan mereka dengan mulai menerima pesanan dan pembayaran langsung melalui aplikasi sosial—yang pada awalnya hanya dibuat untuk melihat lebih lanjut tentang sebuah produk.
Strategi social commerce adalah strategi yang cukup cerdas karena penelitian menunjukkan bahwa jaringan sosial memengaruhi 74% keputusan pembelian konsumen.
Contoh-contoh kegiatan yang termasuk ke dalam kategori social commerce cukup banyak, di antaranya termasuk:
- Menyediakan chatbox agar konsumen dapat bertanya terkait produk maupun layanan.
- Halaman grup dan forum untuk menjual dan membeli.
- Membuat pembayaran elektronik tersedia untuk jaringan sosial.
- Mencatumkan produk lokal di Facebook Marketplace.
- Product Pins dengan harga yang ditampilkan di Pinterest.
- Buyable Pins untuk membeli produk langsung melalui Pinterest.
- Video YouTube dengan iklan dari Google Shopping di bawahnya.
- Kode kupon dan tautan produk di Instagram.
Yang perlu diperhatikan di social commerce
Ketika Smartly.io menanyai para konsumen tentang hal apa yang paling memengaruhi keputusan mereka membeli sebuah produk ketika melihat iklan di media sosial, 35% menjawab karena animasi dan video yang menarik, diikuti oleh testimoni pelanggan (32%), dan keterlibatan influencer (26%).
Karena media sosial cukup mengandalkan visual, kategori produk paling laku yang dijual di media sosial adalah pakaian dan aksesori (17%), barang elektronik (15%), kecantikan & kesehatan (11%), dan perlengkapan rumah (10%).
Platform teratas di ranah social commerce
Berdasarkan informasi dari Buffer, tiga pemain kunci social commerce adalah Facebook, Instagram, dan Pinterest.
Snapchat baru-baru ini juga menambahkan fitur “Shop and Cop” yang memungkinkan pengguna mencari dan membeli produk langsung di dalam aplikasi, alih-alih harus membuka situs lain yang terpisah. Platform lain yang juga menawarkan pengalaman social commerce adalah:
- Facebook. Selain membeli iklan di Facebook, pebisnis juga bisa mengubah templat halaman mereka menjadi templat belanja. Setelah menuliskan beberapa detail tentang bisnis seperti apa yang dijual, di mana lokasinya, dan jenis pembayaran apa saja yang diterima, Anda cukup menambahkan produk dan Toko Facebook Anda sudah jadi.
Menambahkan produk baru juga cukup mudah, tinggal masukkan judul, detail produk, gambar, serta info inventaris dan pengiriman.
- Instagram. Karena Instagram dimiliki oleh Facebook, maka setelah Anda membuat Toko Facebook, social commerce di Instagram hanya butuh beberapa langkah kecil. Cukup pastikan akun Instagram Anda adalah akun bisnis, dan telah terintegrasi ke akun Facebook Anda (dapat diatur di bagian pengaturan).
Di Facebook, Anda harus mengoneksikannya ke Instagram melalui pengaturan Facebook Ads Manager.
- Pinterest. Tahun lalu, Pinterest melakukan re-brand pada program mitra pihak ketiga mereka, Pinterest Partner untuk memprakarsai pengalaman berbelanja yang lebih baik dan lebih banyak.
Partner mereka sekarang menyediakan layanan seperti periklanan, pemasaran konten, kreatif, dan berbelanja di berbagai kategori populer lainnya. Sekarang, WooCommerce menjadi mitra Pinterest dan membantu bisnis mengatur pengalaman e-Commerce mereka.
Keuntungan social commerce
Dengan miliaran jumlah pengguna, dan terus bertambahnya angka itu setiap hari, platform media sosial bagi brand seharusnya menjadi tempat yang dijadikan strategi pertumbuhan yang sukses.
Selain itu, karena media sosial juga turut andil dalam memberikan trafik ke situs web yang cukup signifikan, upaya social commerce juga dapat menghasilkan peringkat yang baik di mesin pencari.
Keuntungannya tidak berhenti sampai di situ. Social commerce selalu menempatkan brand di depan konsumen, dan ini membuat konsumen mendapatkan kesempatan untuk berkomunikasi langsung dengan brand—dalam hal mengajukan pertanyaan atau memberi masukan terkait produk.
Kuncinya, gunakanlah social commerce untuk membangun hubungan yang solid dan terlibat lebih intens dengan pelanggan dan calon pelanggan.
Ketika Anda meningkatkan upaya dalam social commerce, cukup penting untuk melakukan pendekatan omnichannel untuk mendorong penjualan. Konsumen dapat mempelajari produk atau layanan baru melalui media sosial, tetapi sebenarnya mereka bisa saja melakukan pembelian di tempat lain. Melacak penjualan dan mempelajari metrik pada kampanye social commerce yang Anda buat dapat membantu meningkatkan strategi pemasaran dan meningkatkan brand awareness.
Give your Opinions