Tak hanya Jepara yang punya industri kayu, Purbalingga juga punya perajin-perajin kayu multitalenta. Setiap tahun, Purbalingga rajin mengikuti Inacraft, barometer pameran kerajinan tingkat nasional, maupun internasional yang menampilkan karya terbaik putra-putri bangsa. Baru-baru ini jagad internet dihebohkan dengan karya Anton Wijaya, perajin kayu asal Purbalingga. Dia menciptakan karakter Marvel, Groot dengan menggunakan kayu jati dengan sangat detail. Hasilnya? keren banget, mirip banget dengan karakter aslinya. Saking miripnya, dikutip dari okezone.com, Groot Purbalingga memiliki permintaan tinggi dari sejumlah warga negara Amerika! Tak heran, karyanya mendapat pujian dari jagad netizen, harganya pun hanya merogoh kocek sebesar Rp350 ribu saja. Tak hanya Groot, Anton yang kerap kali mempromosikan karyanya melalui laman facebooknya juga membuat burung garuda, singa, rusa, dan burung. Multitalenta banget ya Pak Anton ini! 📸: Facebook.com/Antox Wijaya Art

Falsafah merupakan salah satu pilar pendirian hidup yang dipegang teguh tiap manusia. Indonesia punya banyak sekali falsafah hidup, yang bisa menjadi pegangan hidup, salah satunya adalah falsafah orang Jawa. Berikut falsafah Jawa untuk pegangan hidup kalian, geser ke kiri! 📸: satujam.com

Seringkali kita melihat ornamen cicak dan empat payudara pada rumah Bolon, rumah adat Batak terukir apik di dinding. Ternyata keduanya merupakan simbol yang kaya akan makna filosofis. Menyandur dari detikcom, menurut Direktur Batakologi Universitas HKBP Nommensen, Manguji Nababan menejelaskan ornamen yang terlihat seperti binatang merayap tersebut kurang tepat jika dikatakan cicak. Ornamen tersebut adalah Boraspati Ni Tano, dewa kesuburan tanah. Manguji mengatakan zaman dulu ketika membuka lahan pertanian yang baru, selalu ada ritual untuk memberikan sesajen kepada Boraspati Ni Tano. Sementara, empat payudara melambangkan sosok ibu yang penuh dengan unsur sumber kehidupan; kasih sayang, kesucian, dan kesuburan. Ornamen Cicak dan empat payudata tersebut posisinya juga sama, cicak selalu menghadap keempat payudara. Artinya, orang Batak selalu mengingat dan pulang ke tanah kelahiran, sejauh apapun mereka merantau. 📸: jendeladunia16.com

Sekilas mirip dengan pepes, Pendap merupakan makanan olahan ikan khas Bengkulu, Sumatera Selatan favorit Proklamator kita, Bung Karno. Merujuk pada GNFI, ketika Sukarno diasingkan di Bengkulu pada tahun 1938 ia langsung jatuh hati dengan sajian ini. Cara memasaknya pun mirip dengan pepes, dibungkus dari daun talas, dan dimasak dengan cara dikukus, yang membedakan pada proses pembuatannya yang memerlukan waktu hingga delapan jam! Ada beberapa jenis ikan yang kerap diolah menajdi pendap, seperti ikan kembung, ikan terusan, maupun ikan kakap. Bumbu dasarnya sendiri diolah dengan campuran bawang merah, bawang putih, kencur, lengkuas, adam kandis, kemiri, ketumbar, jahe, lengkuas, cabai, dan sebagainya. Ikan yang hendak dimasak kemudian dioleskan dengan kelapa parut yang telah dibumbui, lalu dibungkus dengan daun talas. Pendap yang kaya akan rempah tentu memiliki cita rasa yang sedap di lidah! Kira-kira di Jakarta di mana ya Mbak ‘Min bisa menemukan kuliner ini? 📸: goodnewsfromindonesia.id

Louisa Johanna Theodora Witeke van Dort, biasa disapa Tante Lien adalah penyanyi bule peranakan Jawa-Belanda. Dia lahir di Surabaya pada tahun 1943. Saat duduk di bangku sekolah menengah, dia dan keluarganya berlibur ke Negeri Belanda, dan akhirnya menetap di sana. Meski sudah tak lagi mukim di Indonesia dan sekarang menetap di Kota Den Haag, Tante Lien tak menghentikan rasa cintanya kepada Indonesia. Kerinduannya terhadap Tanah Air, ia curahkan kepada kesenian. Dalam setiap lagu yang ia ciptakan, ada unsur kebudayaan indies; memadukan bahada Jawa dengan bahasa Belanda, lengkap dengan balutan kebaya, dan kain. Berikut lima lagu Tante Lien tentang kecintaannya terhadap Indonesia! 📸: redaksiindonesia.com

Ulos merupakan kain kebangaan suku Batak yang proses pengerjaannya hampir mirip dengan songket khas Palembang. Keduanya sama-sama menggunakan alat tenun dan tidak menggunakan mesin. Ulos sendiri melambangkan ikatan kasih sayang antara orang tua dan anak-anaknya. Leluhur batak dulu menggunakan ulos sebagai penghangat. Sebab, nenek moyang suku Batak adalah manusia-manusia gunung yang mukim di dataran tinggi. Dari situ, ulos ditemukan dan mulai dibuat. Namun, fungsi ulos saat ini sudah bergeser, yang kemudian dikenal dengan istilah ‘mangulosi’. Mangulosi artinya memberi ulos, yang melambangkan pemberian restu, curahan kasih sayang, harapan, dan kebaikan-kebaikan lainnya. Akan tetapi, hanya mereka yang lebih tua yang boleh memberikan ulos. Geser ke kiri untuk mengetahui ragam ulos, beserta dengan maknanya! 📸: SHUTTERSTOCK/ZULFIKRI SASMA

Buat kalian yang barangkali sudah berencana untuk menyambangi Jawa Tengah pada tahun ini, Mbak ‘Min punya jadwal acara seni asyik yang bisa kalian kunjungi! Geser ke kiri ya! 📸: visitjawatengah.jatengprov.go.id

Ahli psikologi forensik Reni Kusumowardhani, menilai terdakwa pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo dipengaruhi oleh falsafah hidup masyarakat Bugis-Makassar ‘Siri Na Pacce’ dalam pertimbangan pengambilan keputusan, emosi, juga kepribadian. Lantas, apa itu budaya Siri Na Pacce? Geser ke kiri untuk menyimaknya! 📸: Gprioritty.co.id

Album Padang Moonrise: The Birth Of The Modern Indonesian Recording Industry 1955-1969 adalah kumpulan musik tradisional Indonesia yang lahir di bawah lereng gunung api Jawa dan Sumatra. Selama periode itu, industri musik Indonesia dipengaruhi oleh Orde Lama yang menjungjung tinggi Manipolusdek, diambil dari pidato Sukarno “Penemuan Kembali Revolusi Kita.” Dampaknya musik-musik yang kebarat-kebaratan bakalan direpresi. Seperti misalnya, band Koesplus yang beberapa kali diringkus oleh polisi. Melalui album ini musisi bule, Miles Cleret, menggabungkan unsur musik populer daerah, gamelan Jawa dan Bali, Gembus Islami, Keroncong, dengan jazz, musik instrumentasi Afro-latin, dan rock Amerika. Batasan yang tak boleh ditembus kala periode itu. Hasilnya? brillian!. Album ini berhasil menampilkan perpaduan unik antara musik tradisional yang tak pernah menyentuh unsur musik modern, menghasilkan sinaran musik tradisional yang hampir terlupakan ini dengan gaya musik yang aduhai. Album yang baru dirilis pada 25 November 2022 lalu, siap memanjakan telinga kalian. Mulai dari lagu tradisional Jawa, Sumatera, Bali, dan sekitarnya hadir dalam kompilasi alunan yang ciamik. Geser ke kiri untuk lima lagu dari Padang Moonrise pilihan Swara Gembira!

Siapa bilang buaya identik dengan mata keranjang? Faktanya, dalam pernikahan, orang Betawi tak lepas dari roti buaya, matanya juga terbuat dari choco chip, yang rasanya manis! Kalau orang bule menyatakan cintanya dengan memberi bunga atau cokelat, maka orang Betawi memilih untuk memberikan roti buaya sebagai simbol dari cintanya. Tak melulu buaya itu diasosiasikan dengan konotasi negatif, simak penjelasan yang telah Mbak ‘Min rangkum, geser ke kiri! 📸: Tagar.id

Maestro seni rupa Indonesia, Sindudarsono Sudjojono adalah seniman pertama Indonesia yang memperkenalkan modernitas seni rupa Indonesia sesuai dengan fakta yang ada. Oleh karena itulah, Sudjojono biasa disapa Djon, dijuluki sebagai Bapak Seni Rupa Modern Indonesia. Prinsip Djon adalah ‘jiwa ketok’ atau lukisan ialah jiwa tampak, tiap merumusukan karya seninya. Djon selalu menempatkan kejujuran dalam berkarya. Ia menawarkan perspektif pasca kolonnial dengan teknik dan visi baru sebagai manusia yang merdeka. Dia sangat menentang konsep MOOI Indie atau Indonesia Molek beraliran naturalisme, seperti semangat seni lukis yang diagung-agungkan oleh Basoeki Abdullah. Salah satu lukisan Djon yang kontroversial, dan yang termahal adalah ‘Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro.’ Geser ke kiri untuk menyimak fakta tentang mahakarya Djon ini! 📸: MutualArt.com dan Wikipedia.

Siapa bilang Keris jaman dulu ketinggalan zaman? Eits, jangan salah dulu. Para Empu sudah membuat keris dengan teknologi mutakhir. Sejak abad 12-13, Mereka diyakini telah menggunakan meteor sebagai bahan dasar keris, tombak, dan pedang. Para Empu keris memilih meteor, sebab di dalam meteor terdapat kandungan titanium yang disinyalir merupakan rahasia keris-keris hebat. Kira-kira dari mana ya para empu ini bisa dapetin meteor? Selengkapnya, geser ke kiri! 📸: twitter.com/AlvChrist