@santapan.rohani adalah renungan yang menuntun Anda dalam persekutuan pribadi bersama Allah setiap hari. #santapanrohani
62% of @santapan.rohani követői nők és 38% férfiak. A bejegyzéseken átlagosan a következőképpen zajlanak az interakciók: 0.43%. Az átlagban egy bejegyzésre jutó kedvelések száma: 2,030, a kommentek száma pedig: 48.
@santapan.rohani szeret megosztani a következő témákatHírek.
491,882
Követők
0.43%
Elköteleződési arány
2,078
Elköteleződés posztonként
2,030
Átlagos kedvek száma posztonként
48
Átlagos hozzászólások száma posztonként
47,806
Világ helyezés
2,615
Ország helyezés
-
Kategória helyezés
Követői és bejegyzési növekedési trendek
Elköteleződési arány növekedési trendjei
Közönség neme
Uralkodó korosztály
Érdeklődési körök
Említések - fiókok
Említések - hashtagek
Elköteleződési arány
Kedvek és hozzászólások
Kiemelt befolyásolók
Audience Brand Affinity
Hasonló fiókok
737,818 followers
737,803 followers
737,780 followers
737,732 followers
737,629 followers
737,621 followers
737,319 followers
737,317 followers
737,312 followers
737,283 followers
737,176 followers
Legutóbbi posztok
"Yang Pertama di dalam Daftar" Ayat Bacaan: Matius 6:25-34 Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. –Matius 6:33 Pagi hari yang saya jalani selalu bermula seperti suatu perlombaan lari. Begitu bangun, saya melompat dari tempat tidur dan terjun langsung menangani sederet target yang harus diselesaikan hari itu. Mengantar anak-anak ke sekolah. Sudah. Pergi ke kantor. Sudah. Saya mengerahkan segenap tenaga untuk menuliskan daftar tugas yang harus saya lakukan, dengan tanggung jawab pribadi dan pekerjaan datang bertubi-tubi bagaikan longsor: “ . . . 13. Menyunting artikel. 14. Membersihkan kantor. 15. Rapat perencanaan. 16. Menulis blog teknologi. 17. Membersihkan rubanah. 18. Berdoa.” Ketika tiba di nomor delapan belas, saya pun teringat bahwa saya membutuhkan pertolongan Allah. Namun, setelah melangkah sejauh itu, baru terpikir oleh saya bahwa saya sedang mengerjakan segala sesuatu dengan kekuatan sendiri, dan berusaha menciptakan momentum saya sendiri. Yesus tahu. Dia tahu hal-hal dalam kesehatian kita akan saling berbenturan, urgensi demi urgensi yang datang bagai ombak lautan yang tiada habisnya. Oleh karena itu, Dia memerintahkan, “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Mat. 6:33). Wajar apabila perkataan Yesus terdengar sebagai perintah. Itu tidak salah, tetapi lebih dari itu, perkataan-Nya adalah undangan. Dalam Matius 6, Yesus mengundang kita untuk menukar kekhawatiran dunia yang menggelisahkan (ay. 25-32) dengan kehidupan yang penuh iman, hari lepas hari. Dengan kasih karunia-Nya, Allah menolong kita di sepanjang hari-hari yang kita jalani—sekalipun kita baru teringat untuk memandang kehidupan dari sudut pandang-Nya saat kita sudah melangkah terlalu jauh. #santapanrohani #ayatAlkitab #inspirasifirman #firmanTuhan #renunganharian #renungan #kutipanayat #renunganrohani #kristen #renungankristen #renunganbersama #renunganpagi #saatteduhkristen
1,758
42
"Memakai Kemampuan bagi Kristus" Ayat Bacaan: Kisah Para Rasul 9:36-43 Tabita banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. –Kisah Para Rasul 9:36 Pernahkah Anda mendengar tentang “The Sewing Hall of Fame”? Penghargaan yang dimulai pada tahun 2001 ini memberikan apresiasi kepada orang-orang yang telah memberi “dampak besar pada industri jahit rumahan dengan kontribusi yang unik dan inovatif melalui pendidikan menjahit dan pengembangan produk”. Penerima penghargaan itu termasuk nama-nama seperti Martha Pullen, yang menerimanya pada tahun 2005 dan digambarkan sebagai “seorang wanita peneladan Amsal 31 yang . . . tak pernah lalai untuk mengakui secara terbuka sumber kekuatan, inspirasi, dan berkatnya.” “The Sewing Hall of Fame” baru diadakan pada abad ke-21. Namun, seandainya hal itu sudah ada di Israel pada abad pertama, seorang wanita bernama Tabita hampir pasti menjadi salah seorang penerimanya. Tabita adalah seorang percaya dan penjahit yang dengan tekun menjahit pakaian bagi para janda miskin dalam komunitasnya (Kis. 9:36,39). Setelah ia jatuh sakit dan meninggal dunia, murid-murid memanggil Petrus untuk melihat apakah Allah berkenan melakukan keajaiban melalui dirinya. Ketika Petrus tiba, para janda yang menangis menunjukkan kepadanya jubah dan pakaian yang telah Tabita buatkan bagi mereka (ay. 39). Pakaian-pakaian tersebut menjadi bukti bahwa Tabita “banyak sekali berbuat baik” kepada orang miskin di kotanya (ay. 36). Dengan kuasa Allah, Tabita pun dihidupkan kembali. Allah memanggil dan memperlengkapi kita untuk menggunakan keterampilan yang kita miliki untuk menjawab kebutuhan di tengah komunitas dan dunia kita. Marilah kita menggunakan kemampuan kita untuk melayani Tuhan Yesus, dan lihatlah bagaimana Dia akan memakai perbuatan kasih kita untuk menyatukan hati dan hidup banyak orang (Ef. 4:16). #santapanrohani #ayatAlkitab #inspirasifirman #firmanTuhan #renunganharian #renungan #kutipanayat #renunganrohani #kristen #renungankristen #renunganbersama #renunganpagi #saatteduhkristen
1,763
40
"Sauh Pengharapan Kita" Ayat Bacaan: Ibrani 6:16-20 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita. –Ibrani 6:19 Saya mengangkat sebuah gambar yang memperlihatkan orang-orang yang tidur di bawah lembaran karton pada gang remang-remang. Lalu saya bertanya kepada murid-murid kelas enam di sekolah Minggu, “Apa yang mereka butuhkan?” “Makanan,” jawab seorang murid. “Uang,” kata yang lain. “Tempat berlindung,” kata seorang anak laki-laki. Lalu seorang gadis berkata: “Harapan.” “Harapan berarti menanti-nantikan terjadinya hal-hal baik,” gadis itu menjelaskan. Sungguh menarik bahwa ia berbicara tentang “menanti-nantikan” hal-hal baik ketika, karena dengan tantangan-tantangan yang ada, mudah sekali bagi kita untuk tidak lagi menanti-nantikan hal-hal baik terjadi dalam hidup ini. Kendati demikian, Alkitab berbicara tentang harapan seperti yang dikemukakan murid saya tadi. Jika “iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan” (Ibr. 11:1), kita yang beriman kepada Yesus dapat menanti-nantikan hal-hal baik untuk terjadi. Apa kebaikan utama yang dapat dinanti-nantikan oleh orang percaya dengan penuh keyakinan? Itulah “janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya” (4:1). Bagi orang percaya, perhentian Allah mencakup damai sejahtera-Nya, kepastian keselamatan, kekuatan-Nya yang menopang, dan jaminan kediaman surgawi di masa depan. Jaminan Allah dan keselamatan yang diberikan Tuhan Yesus adalah alasan mengapa pengharapan dapat menjadi sauh yang menjaga kita tetap aman pada saat dibutuhkan (6:18-20). Dunia juga sangat membutuhkan pengharapan: kepastian yang benar dan pasti dari Allah, bahwa dalam masa-masa yang baik maupun tidak baik, Dialah penentu segalanya yang tidak akan mengecewakan kita. Saat kita percaya kepada-Nya, kita tahu bahwa Dia akan menjadikan segalanya baik bagi kita pada waktu-Nya. #santapanrohani #ayatAlkitab #inspirasifirman #firmanTuhan #renunganharian #renungan #kutipanayat #renunganrohani #kristen #renungankristen #renunganbersama #renunganpagi #saatteduhkristen
2,250
51
"Siapakah Aku Ini?" Ayat Bacaan: Keluaran 4:1-5 Dia berfirman, “Sesungguhnya, Aku akan menyertaimu” –Keluaran 3:12 (AYT) Kizombo duduk memandangi api unggun, sambil merenungkan pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidupnya. Apa yang sudah kucapai? pikirnya. Dengan cepat pertanyaan itu terjawab: Sebenarnya tidak banyak. Kizombo kembali ke tanah kelahirannya untuk melayani di suatu sekolah yang didirikan ayahnya jauh di dalam kawasan hutan tropis. Ia juga mencoba untuk menuliskan kisah hidup ayahnya sebagai penyintas dua perang saudara. Siapa aku ini, merasa bisa melakukan semua ini? Kekhawatiran Kizombo mirip seperti yang dialami Musa. Allah baru saja memberikan sebuah misi kepada Musa: “Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir” (Kel. 3:10). Namun, Musa berkata kepada Allah, “Siapakah aku ini?” (ay. 11). Setelah mendengar alasan-alasan remeh yang dilontarkan Musa, Allah bertanya kepadanya: “Apakah yang di tanganmu itu?” Itu adalah tongkat (4:2). Dengan mengikuti petunjuk Allah, Musa melemparkan tongkat itu ke tanah. Tongkat itu pun berubah menjadi ular. Melawan instingnya, Musa memungut ular itu. Ular pun kembali menjadi tongkat (ay. 4). Dengan kuasa Allah, Musa dapat menghadapi Firaun. Ia benar-benar memegang salah satu “dewa” Mesir—seekor ular—di tangannya. Dewa-dewa Mesir bukanlah ancaman bagi satu-satunya Allah yang sejati. Kizombo terpikir tentang Musa, dan ia merasakan jawaban Allah: Kau memiliki Aku dan firman-Ku. Ia juga memikirkan teman-teman yang mendorongnya untuk menuliskan kisah ayahnya agar orang lain dapat mengetahui tentang kuasa Allah dalam hidupnya. Ia tidak sendiri. Dengan kekuatan kita sendiri, upaya terbaik kita sekalipun tidak akan cukup. Akan tetapi, kita melayani Allah yang berkata, “Sesungguhnya, Aku akan menyertaimu” (3:12). #santapanrohani #ayatAlkitab #inspirasifirman #firmanTuhan #renunganharian #renungan #kutipanayat #renunganrohani #kristen #renungankristen #renunganbersama #renunganpagi #saatteduhkristen
2,356
50
"Jalan Allah yang Tidak Terduga" Ayat Bacaan: 1 Korintus 1:21-31 Apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat. –1 Korintus 1:27 Pendeta Jonathan Edwards menyipitkan mata dan mendekatkan teks khotbah ke wajahnya agar dapat membaca tulisan di depannya. Rabun jauhnya sangat parah dan beliau membaca setiap kalimat yang telah disusunnya secara cermat dengan suara monoton yang membosankan. Namun, Roh Allah bekerja melalui khotbah hamba-Nya itu untuk mengobarkan api Kebangunan Rohani Besar Pertama dan membawa ribuan orang beriman kepada Kristus. Allah sering memakai hal-hal tak terduga untuk mencapai tujuan-Nya yang sempurna. Saat menulis tentang rencana Allah untuk menyelamatkan umat manusia yang terhilang melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib dalam kasih-Nya untuk kita, Paulus menyimpulkan, “Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat” (1 Kor. 1:27). Dunia mengira hikmat Allah akan tampil seperti hikmat manusia dan bekerja dengan kekuatan dahsyat yang tak tertahankan. Namun, yang terjadi justru Yesus datang dengan rendah hati dan lemah lembut untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita dan “oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita” (ay. 30). Allah yang kekal dan Mahabijaksana menjadi seorang bayi manusia yang akan tumbuh dewasa, menderita, lalu mati dan dibangkitkan kembali, dengan maksud untuk menunjukkan kepada kita jalan kembali kepada-Nya. Allah senang menggunakan berbagai cara dan orang yang sederhana untuk mencapai hal-hal besar yang takkan pernah bisa kita capai dengan kekuatan sendiri. Jika kita mau, Dia bahkan dapat memakai kita dalam rencana-Nya. #santapanrohani #ayatAlkitab #inspirasifirman #firmanTuhan #renunganharian #renungan #kutipanayat #renunganrohani #kristen #renungankristen #renunganbersama #renunganpagi #saatteduhkristen
2,440
41
"Hadiah yang Mustahil" Ayat Bacaan: Yohanes 14:25-31 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu. –Yohanes 14:27 Saya senang sekali menemukan hadiah yang sempurna untuk ulang tahun ibu mertua saya, yaitu gelang dengan batu mulia yang melambangkan bulan kelahirannya! Menemukan hadiah yang tepat untuk seseorang selalu luar biasa menyenangkan. Namun, bagaimana jika hadiah yang dibutuhkan seseorang itu di luar kemampuan kita untuk memberikannya? Banyak dari kita berharap dapat memberikan kedamaian, kelegaan, atau bahkan kesabaran kepada seseorang. Andai saja semua itu dapat dibeli dan diberikan sebagai kado yang indah! Jenis hadiah seperti itu tidak mungkin dapat diberikan seorang manusia kepada sesamanya. Namun, Yesus—Allah yang menjadi manusia—memberi kepada mereka yang percaya kepada-Nya suatu hadiah yang “mustahil”, yaitu karunia damai sejahtera. Sebelum naik ke surga dan meninggalkan para murid, Yesus menghibur mereka dengan janji kehadiran Roh Kudus: Dia “akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Yoh. 14:26). Ketika hati mereka gelisah atau ketakutan, Dia menawarkan kedamaian kepada mereka—damai sejahtera-Nya—sebagai pemberian yang abadi dan tak pernah berkesudahan. Dia sendiri adalah pendamaian kita dengan Allah, dengan orang lain, dan dengan diri sendiri. Kita mungkin tak mampu memberikan kesabaran ekstra atau kesehatan yang dibutuhkan kepada orang yang kita kasihi. Kita juga tidak memiliki kesanggupan untuk memberikan kedamaian yang sangat kita butuhkan untuk bertahan di bawah tekanan hidup. Namun, dengan pimpinan Roh Kudus kita dapat berbicara kepada mereka tentang Yesus, Pemberi dan perwujudan dari kedamaian yang sejati dan abadi. #santapanrohani #ayatAlkitab #inspirasifirman #firmanTuhan #renunganharian #renungan #kutipanayat #renunganrohani #kristen #renungankristen #renunganbersama #renunganpagi #saatteduhkristen
2,083
57
"Berserah untuk Percaya" Ayat Bacaan: Yesaya 26:1-4 Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya. –Yesaya 26:4 Pada suatu pagi di musim dingin, saya membuka tirai dan melihat pemandangan yang mengejutkan. Dinding kabut. “Kabut beku,” peramal cuaca menyebutnya. Kabut yang menjadi peristiwa langka di lokasi kami ini datang dengan kejutan lebih besar: prakiraan cuaca selanjutnya adalah langit biru dan sinar matahari—“dalam satu jam.” “Mana mungkin,” kata saya kepada suami. “Sekarang pun kita nyaris tidak bisa melihat apa-apa tiga puluh sentimeter di depan.” Akan tetapi, benar saja, kurang dari satu jam kemudian kabut memudar, langit menjadi cerah dan berwarna biru jernih. Saat berdiri di dekat jendela, saya merenung tentang tingkat kepercayaan saya ketika saya hanya dapat melihat kabut di dalam kehidupan ini. Saya bertanya kepada suami, “Apakah aku hanya mempercayai Allah untuk apa yang bisa kulihat?” Ketika Raja Uzia wafat dan sejumlah penguasa korup berkuasa di Yehuda, Nabi Yesaya mengajukan pertanyaan serupa. Siapa yang dapat kita percaya? Allah menanggapi dengan memberi Yesaya penglihatan yang begitu luar biasa sehingga sang nabi pun yakin bahwa Dia dapat dipercaya di masa sekarang untuk menuju masa depan yang lebih baik. Yesaya memuji, “Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya” (Yes. 26:3). Sang nabi juga berseru, “Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal” (ay. 4). Ketika pikiran kita tertuju kepada Allah, kita dapat mempercayai Dia bahkan pada masa-masa yang berkabut dan membingungkan. Mungkin sekarang kita tidak bisa melihat dengan jelas, tetapi dengan mempercayai Allah, kita dapat meyakini bahwa pertolongan-Nya akan segera tiba. #santapanrohani #ayatAlkitab #inspirasifirman #firmanTuhan #renunganharian #renungan #kutipanayat #renunganrohani #kristen #renungankristen #renunganbersama #renunganpagi #saatteduhkristen
1,961
63
"Mengenal dan Mengasihi" Ayat Bacaan: 2 Samuel 9:1-10 Aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu. –2 Samuel 9:7 Dalam artikel “Apakah Putraku Mengenalmu?”, penulis kolom olahraga Jonathan Tjarks menulis tentang perjuangannya melawan kanker stadium akhir dan kerinduannya agar orang lain dapat merawat istri dan putranya yang masih kecil dengan baik. Pria berusia 34 tahun yang percaya kepada Yesus itu menulis artikel tersebut hanya enam bulan sebelum ia berpulang. Ayah Tjarks meninggal dunia ketika ia masih muda. Ia membagikan firman Tuhan yang berbicara tentang pemeliharaan atas para janda dan yatim piatu (Kel. 22:22; Yes. 1:17; Yak. 1:27). Dalam bagian tulisan yang ditujukan kepada teman-temannya, ia menulis, “Ketika aku berjumpa denganmu di surga kelak, hanya satu yang akan kutanyakan—Apakah kau baik kepada putraku dan istriku? . . . Apakah putraku mengenal dirimu?” Raja Daud bertanya-tanya, “Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena [sahabatku] Yonatan” (2 Sam. 9:1). Mefiboset, putra Yonatan yang “cacat kakinya” (ay. 3) karena kecelakaan (lih. 4:4), dibawa menghadap raja. Daud berkata kepadanya, “Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku” (9:7). Daud menunjukkan perhatian yang penuh kasih kepada Mefiboset, dan kemungkinan sang raja akhirnya benar-benar mengenal Mefiboset (lih. 19:24-30). Tuhan Yesus telah memanggil kita untuk mengasihi orang lain seperti Dia juga mengasihi kita (Yoh. 13:34). Sembari Dia bekerja di dalam dan melalui diri kita, marilah kita sungguh-sungguh mengenal dan mengasihi orang lain dengan tulus. #santapanrohani #ayatAlkitab #inspirasifirman #firmanTuhan #renunganharian #renungan #kutipanayat #renunganrohani #kristen #renungankristen #renunganbersama #renunganpagi #saatteduhkristen
2,225
48
"Celikkan Mata Hatiku" Ayat Bacaan: Efesus 1:15-23 Supaya Allah memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. –Efesus 1:17 Pada tahun 2001, seorang bayi prematur bernama Christopher Duffley membuat para dokter terkejut setelah berhasil bertahan hidup. Pada usia lima bulan, ia dimasukkan ke panti asuhan sebelum akhirnya diadopsi oleh bibinya sendiri. Seorang guru menemukan bahwa pada usia empat tahun Christopher dapat bernyanyi dengan nada sempurna meski ia buta dan mengidap autisme. Enam tahun kemudian di gereja, Christopher berdiri di atas panggung dan menyanyikan lagu “Open the Eyes of My Heart” (Celikkan Mata Hatiku). Videonya ditonton oleh jutaan orang. Pada tahun 2020, ia menyatakan keinginannya untuk menjadi duta penyandang disabilitas. Ia terus membuktikan bahwa segalanya selalu mungkin ketika mata hatinya terbuka terhadap rencana Allah. Rasul Paulus memuji jemaat di Efesus untuk iman mereka yang terbukti nyata (Ef. 1:15-16). Ia meminta Allah untuk memberikan kepada mereka “Roh hikmat dan wahyu” agar mereka dapat “mengenal Dia dengan benar” (ay. 17). Ia berdoa agar Allah menjadikan mata hati mereka “terang”, atau celik, sehingga mereka dapat memahami pengharapan dan bagian yang Allah janjikan bagi umat-Nya (ay. 18). Saat kita meminta Allah menyatakan diri-Nya kepada kita, kita dapat mengenal Dia lebih lagi dan menyatakan nama, kuasa, serta otoritas-Nya dengan penuh keyakinan (ay. 19-23). Dengan iman kepada Tuhan Yesus dan kasih kepada seluruh umat Allah, kita dapat hidup sedemikian rupa sehingga membuktikan kebenaran bahwa segala sesuatu sungguh mungkin bagi Allah, sambil meminta-Nya untuk terus mencelikkan mata hati kita. #santapanrohani #ayatAlkitab #inspirasifirman #firmanTuhan #renunganharian #renungan #kutipanayat #renunganrohani #kristen #renungankristen #renunganbersama #renunganpagi #saatteduhkristen
2,013
48
"Harapan bagi yang Terluka" Ayat Bacaan: Mazmur 6 Jiwaku begitu gentar. Tuhan, sampai kapan? –Mazmur 6:4 (AYT) Kebanyakan orang memiliki pada dirinya bekas luka yang tidak dapat dilihat atau dipahami orang lain.” Kata-kata yang sangat jujur diucapkan oleh pemain Liga Utama Bisbol, Andrelton Simmons, yang ini memilih berhenti bermain di akhir musim kompetisi tahun 2020 karena masalah kesehatan mental. Saat merenungkan kembali keputusannya, Simmons merasa perlu membagikan kisahnya tersebut guna menguatkan orang-orang yang menghadapi tantangan serupa dan agar orang lain dapat membantu dengan menunjukkan kepedulian. Bekas luka yang tak kasatmata itu adalah kepedihan mendalam dan menyakitkan yang tak terlihat dari luar tetapi yang masih menimbulkan rasa sakit dan penderitaan yang sangat nyata. Dalam Mazmur 6, Daud menulis tentang pergumulannya yang mendalam—dengan kata-kata pedih yang jujur dan apa adanya. Ia merasa “merana” (ay. 3) dan “gentar” (ay. 4 AYT). Ia “lesu” karena mengeluh, dan tempat tidurnya dibanjiri air mata (ay. 7). Meski Daud tidak mengatakan apa yang menyebabkan penderitaannya, banyak dari kita dapat memahami rasa sakitnya. Kita juga dapat dikuatkan oleh cara Daud menanggapi rasa sakitnya. Di tengah penderitaannya yang tak tertahankan, Daud berseru kepada Allah. Dengan tulus ia mencurahkan isi hatinya, berdoa memohon diberikan kesembuhan (ay. 3), penyelamatan (ay. 5), dan belas kasihan (ay. 10). Bahkan dengan pertanyaan “Berapa lama lagi?” (ay. 4) yang membayang-bayangi situasinya, Daud tetap yakin bahwa Allah “telah mendengar permohonan[nya]” (ay. 10) dan akan bertindak pada waktu-Nya (ay. 11). Pengharapan selalu ada saat kita mengingat siapa Allah kita. #santapanrohani #ayatAlkitab #inspirasifirman #firmanTuhan #renunganharian #renungan #kutipanayat #renunganrohani #kristen #renungankristen #renunganbersama #renunganpagi #saatteduhkristen
2,247
50
"Kasih Karunia yang Bertahan Lama" Ayat Bacaan: Kolose 3:12-17 Kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran. –Kolose 3:12 Pernahkah Anda mendengar tentang #slowfashion? Tagar tersebut menggambarkan sebuah gerakan yang gigih menolak fast fashion (harfiah: busana cepat), suatu industri busana yang didominasi oleh jenis-jenis pakaian yang dibuat dengan biaya murah dan dengan cepat dibuang. Dalam fast fashion, pakaian masuk ke pasar dan dalam waktu cepat sudah ketinggalan zaman. Sejumlah merek membuang banyak sekali produk mereka setiap tahunnya. Gerakan slow fashion mendorong orang-orang untuk melambat dan mengambil pendekatan yang berbeda. Alih-alih didorong oleh kebutuhan untuk mengikuti mode terkini, slow fashion mendorong kita untuk memiliki jumlah pakaian lebih sedikit tetapi yang berbahan lebih bagus dan diperoleh secara etis, sehingga dapat dipakai lebih lama. Saat memikirkan tentang #slowfashion, saya membayangkan bagaimana saya juga sering terseret kepada cara berpikir fast fashion dalam hal-hal lain dengan selalu mencari kepuasan dalam tren terbaru. Akan tetapi, dalam Kolose 3, Paulus mengatakan bahwa mengalami perubahan sejati di dalam Kristus bukanlah solusi instan atau tren yang bersifat sementara, melainkan suatu proses seumur hidup yang berlangsung senyap dan bertahap di dalam Kristus. Alih-alih merasa perlu mengenakan simbol-simbol status duniawi yang terbaru, kita dapat memilih untuk menukar hasrat itu dengan sifat-sifat Roh Kudus, yakni mengenakan “belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran” (ay. 12). Kita dapat belajar bersabar terhadap satu sama lain yang sama-sama sedang menempuh perubahan yang dikerjakan Kristus dalam hati kita—sebuah perjalanan yang menuntun kepada damai sejahtera (ay. 15). #santapanrohani #ayatAlkitab #inspirasifirman #firmanTuhan #renunganharian #renungan #kutipanayat #renunganrohani #kristen #renungankristen #renunganbersama #renunganpagi #saatteduhkristen
1,638
40
* Szerzői jog: A tartalom létrehozói az alapértelmezett szerzői jog tulajdonosai. Ezek az információk, beleértve a képeket, szövegeket, videókat, bejegyzéseket és profilokat, nyilvános területeken és az adott közösségi médiában kerülnek közzétételre, a nyilvánosság számára.
Gyakran Ismételt Kérdések: Instagram Statisztikák és Betekintések @santapan.rohani számára
Hogyan férhetek hozzá Instagram statisztikai és elemzési adatokhoz @santapan.rohani számára?
A StarNgage átfogó elemzési jelentéseket kínál, amelyek kulcsfontosságú mutatókat és betekintéseket nyújtanak @santapan.rohani komplett megértéséhez. Különböző aspektusokat fedezhetsz fel, többek között a(z) Instagram követői statisztikákat, például a követői és bejegyzési szórványtrendeket, az elkötelezettségi arányt és annak növekedési trendjét. Emellett hozzáférhetsz információkhoz az átlagos kedvelések és kommentek számról bejegyzésenként, az audiencia demográfiai adatairól, a márka affinitás adatairól, a releváns hashtag-ek megjelenéseiről, hasonló fiókokról és a legutóbbi bejegyzésekről.
Mennyi a követők száma jelenleg Instagram-on a(z) @santapan.rohani számára?
A legfrissebb frissítéssel együtt a(z) @santapan.rohani Instagram-on 491,882 követőt szerzett.
Milyen betekintést és elemzést tartalmaz a teljes jelentés a(z) Instagram-on a(z) @santapan.rohani számára?
A teljes Instagram elemzési jelentésünk részletes áttekintést nyújt @santapan.rohani-ról a(z) Instagram-on. Ez a jelentés részletes információkat tartalmaz a követői növekedésről az idő függvényében, az elkötelezettségi mutatókról és a bejegyzések gyakoriságáról, mind heti, mind havi alapon. Az alapos jelentéshez regisztrálj és hozz létre egy új StarNgage fiókot, vagy jelentkezz be meglévő fiókodba.
Nyomon követhetem, hogyan fejlődött az elkötelezettségi arányom a(z) Instagram-on a(z) @santapan.rohani számára?
Igen, a StarNgage elemzési eszközeivel nyomon követheted, hogyan fejlődött az elkötelezettségi arányod az idő függvényében a(z) Instagram-on. Ez az adat segít értékelni @santapan.rohani elkötelezettségi stratégiájának hatékonyságát.
Hogyan lehet megérteni @santapan.rohani közönségének demográfiai adatait a(z) Instagram-on?
Az egyik legnagyobb értéket az jelenti, hogy megismerheted a(z) Instagram-on található @santapan.rohani-ra irányuló közönséged demográfiai adatait. Ez lehetővé teszi, hogy testreszabhasd az influencer tartalmat és a marketingstratégiáidat, hogy még jobban megszólaljanak a(z) @santapan.rohani követőinél, mivel információval rendelkezel az életkorukról, nemükről, lakóhelyükről és érdeklődési körükről.
Hogyan használhatom ki a márkahűségadatokat a marketing stratégiám javítása érdekében a(z) Instagram-on a(z) @santapan.rohani segítségével?
A márkahűségadatok rendkívül hasznosak, mert segítségükkel megtudhatod, hogy melyik márkák vagy termékek érdeklik a közönségedet leginkább. Ez az információ segíti a tartalomkollaborációidat és partnereiddel való kapcsolatteremtésedet a(z) Instagram-on, ezáltal javítja a célcsoportoddal való kölcsönhatásodat.