Tidak bisa disangsikan lagi, tujuan akhir dari sebuah kampanye di media sosial adalah profit yang signifikan atau disebut dengan revenue. Tetapi kenyataannya, banyak brand mendapatkan keuntungan besar di awal, lalu tiba-tiba stuck di tengah perjalanan. Ada pula perusahaan yang tidak begitu mencolok di awal, melalui masa yang sulit dalam perjalanan kemudian mencapai titik terbaik pada hasil akhir mereka dalam periode waktu yang singkat. Sedangkan beberapa lainnya memutuskan berhenti setelah terombang-ambing.

Satu hal yang sama-sama mereka lakukan adalah cara dan perencanaan yang tidak tepat.

Banyak brand yang tersesat dalam melalukan kampanye dengan berpikir cara yang mereka lakukan sudah tepat. Meski tidak ada cara yang salah, namun banyak cara yang lebih tepat dan efisien yang dapat dilakukan terutama jika sebuah brand terkendala di bagian anggaran. Sebuah perusahaan seperti Adidas mungkin tidak menjadi masalah jika mengeluarkan dana yang besar untuk mempromosikan produk terbaru mereka ke pasaran. Tapi bagaimana dengan brand yang lebih kecil, atau bahkan masih baru? Sedangkan pada kenyatannya, brand Adidas sudah diketahui publik tanpa harus melakukan sebuah kampanye atau promosi.

Satu hal lagi yang patut dicatat adalah, sekalipun disebutkan bahwa brand besar dan terkenal akan tetap berjalan tanpa promosi, tetapi inovasi harus terus dilakukan agar tidak kalah dalam pertarungan pasar dan juga mempertahankan tradisi serta monopoli mereka.

Dengan cara seperti itu, maka sebuah brand akan mampu memberikan revenue positif sepanjang waktu. Tetapi, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana caranya? Bagaimana membangun brand dari nol untuk kemudian menghasilkan penghasilan tanpa batas? Jawabannya adalah, bekerjalah bersama para creator konten kreatif yang disebut influencer.

Brand dahulu, penjualan kemudian

Ketika menganalisis dampak dari marketing influencer, kami mengambil penjelasan dari tim marketing research Rakuten, mereka menunjukkan bahwa pemasar biasanya melakukan peningkatan terlebih dahulu pada target pasar atau jangkauan brand, website traffic dan pengetahuan terhadap brand itu sendiri, barulah terakhir mengarah ke bagian dampaknya terhadap penjualan.

Intinya adalah penjualan harus ditempatkan pada nomor kesekian, sebab yang terpenting adalah orang-orang mengetahui brand Anda terlebih dahulu dan menganggap brand Anda exist. Di sinilah tujuan dari menggunakan metode marketing influencer yang Anda lakukan, yaitu untuk membuat brand Anda semakin dikenal dengan cara memberikan ulasan singkat mengenai brand Anda. Semua bisa dilakukan dengan cara yang lebih halus dan bertahap sehingga tidak terlihat seperti promosi yang berlebihan. Dalam kasus seperti ini maka akan sangat efektif menggunakan jasa micro-influencer yang memiliki pengikut lebih sedikit namun hiperaktif dan loyal, daripada macro-influencer dan mega-influencer yang memiliki pengikut bahkan 10 kali lipat lebih banyak dari micro-influencer namun tidak dipercayai oleh para pengikutnya. Di samping itu, harga untuk micro-influencer relatif lebih rendah sehingga Anda dapat menggunakan ratusan micro-influencer dibandingkan hanya satu mega-influencer dengan biaya yang sama.

“Marketing Influencer mungkin adalah bagian dari dunia pemasaran digital yang memiliki pengukuran dan realibilitas paling rendah, sehingga menaruh seluruh telur Anda dalam satu keranjang yang sama akan sangat berisiko” – Michelle Stoodley, Benefit.

Bangun relasi dengan influencer

Meminta influencer untuk mempromosikan brand Anda sebenarnya adalah perkara mudah. Anda cukup memilih influencer yang Anda inginkan lalu mintalah mereka mempromosikan brand atau produk Anda dan selesai. Tetapi, apakah dengan cara seperti itu Anda akan bisa mendapatkan penjualan yang baik dan juga pelanggan yang loyal sementara influencer Anda sendiri hanya sekadar mempromosikan produk Anda lalu pergi begitu saja? Rasanya hal seperti itu terlihat sangat tidak benar.

Temukanlah influencer yang visi dan misinya sesuai dengan visi dan misi brand Anda, kenali mereka lebih jauh, bangunlah relasi yang baik, buat mereka nyaman dan menyukai brand Anda lalu ajaklah mereka bekerja sama. Satu hal penting di tahap ini adalah, akan lebih baik jika influencer Anda adalah orang yang sudah tahu mengenai brand atau produk Anda sebelumnya karena akan ada kecenderungan influencer tersebut dengan senang hati akan menjalin kerja sama dengan Anda dan bukan semata-mata berorientasi pada uang saja.

Jika dalam perjalanan membangun relasi dengan influencer Anda dapat memenangkan hati mereka, maka mereka akan memenangkan brand Anda.

Bekerja jangka panjang dengan influencer

Rasanya sangat disayangkan jika Anda sudah menemukan influencer yang tepat dan sesuai dengan yang dibutuhkan brand Anda namun Anda hanya bekerja dengan mereka pada sekali kesempatan. Relasi yang dibangun selama ini sia-sia saja. Maka, sebaiknya Anda bekerja dalam jangka panjang bersama para influencer yang sudah sejalan dengan Anda.

Tawarkan kepada mereka sesuatu yang lebih berharga seperti menjadikan mereka sebagai brand ambassador, atau setidaknya memuat nama mereka lebih sering di situs web perusahaan Anda. Hal tersebut tidak akan bisa dilupakan oleh influencer dan akan membuat mereka semakin menyukai brand Anda. Daripada harus mengangkat mega-influencer yang sudah terbiasa dengan jabatan sejenis, micro-influencer akan merasa sangat dihargai dan semakin loyal dengan brand Anda.

Sekali lagi, micro-influencer punya basis pengikut yang loyal dan hiperaktif yang bisa dimanfaatkan pada momen seperti ini. Bekerja jangka panjang dengan mereka akan membawa bukan hanya influencer yang loyal, tetapi juga calon pelanggan yang sama loyalnya, terutama jika kualitas produk Anda memang sama bagusnya.

Jangan membatasi media dan cara promo influencer Anda

Berbeda dengan mega-influencer dan macro-influencer, beberapa micro-influencer biasanya punya cara mereka masing-masing dalam mempromosikan sebuah brand atau produk. Jangan membatasi sejauh mana mereka akan mengkreasikan konten selama hal tersebut tidak melanggar atau bertentangan dengan visi dan misi perusahaan Anda.

Anda bisa membuat batasan-batasan tertentu yang tanpa adanya pengekangan influencer dalam membuat konten yang nantinya akan dipromosikan ke khalayak ramai. Influencer punya seribu satu macam cara unik untuk memperkenalkan brand ataupun produk Anda, sehingga membatasinya akan membuat Anda kehilangan bagian unik tersebut dan dampaknya tidak akan sedahsyat yang seharusnya bisa terjadi.

Hal lain yang menjadi keuntungan ketika bekerja sama dengan para micro-influencer dibandingkan dengan mega-influencer dan juga macro-influencer adalah Anda bisa menawarkan harga yang lebih murah dengan penawaran lain untuk bekerja sama dalam proyek kampanye lain di masa yang akan datang dan penawaran pembayaran non-tunai di awal kerja sama. Mungkin Anda tidak akan menyangka bahwa beberapa micro-influencer masih menerima pembayaran non-tunai seperti kode kupon diskon dan semacamnya.

Anda bisa mulai mencoba beberapa cara di atas untuk membangun brand Anda menjadi sebuah kerajaan yang mampu menghasilkan penjualan tanpa batas yang diiringi dengan nama brand yang juga baik di mata khalayak ramai. Relasi dengan influencer pun semakin terjalin dengan baik. Persis seperti pada poin pertama, fokuslah ke brand Anda terlebih dahulu maka penjualan akan menyusul dengan sendirinya.