Sebagai negara dengan populasi terbanyak keempat di dunia dengan 270 juta jiwa, tidak diragukan lagi, Indonesia adalah salah satu pasar paling penting bagi pemasar digital di Asia Tenggara.
 
Saat ini, ada sekitar 100 juta pengguna media sosial di Indonesia. Menariknya, media sosial tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi. Facebook, Instagram, YouTube, Twitter, LINE, WhatsApp, Snapchat, bahkan TikTok digunakan sebagai bagian dari strategi e-commerce yang canggih untuk usaha kecil (Usaha Kecil Menengah – UKM).
 
Berdasarkan hasil studi dari Google, 70% pelanggan remaja YouTube mengaku bahwa mereka merasa lebih terhubung dengan YouTuber daripada dengan selebritis tradisional—dan percayalah itu terjadi tidak hanya di YouTube. Influencer media sosial bisa ditemukan di berbagai platform populer seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan Snapchat. Platform-platform ini dipenuhi para influencer paling berpengaruh dan semakin hari mereka semakin memahami bagaimana cara terbaik untuk berkolaborasi dengan brand dalam membuat campaign yang kreatif.
 
Influencer marketing adalah form yang penting dalam pemasaran yang memanfaatkan para KOL (Key Opinion Leaders) dan pengaruhnya untuk menjangkau pasar yang lebih besar melalui kanal-kanal media sosial yang mereka miliki. Selain Facebook, di antara banyaknya platform media sosial yang beroperasi di Indonesia, Instagram dan YouTube juga terbukti menjadi masa depan jaringan media sosial dan influencer marketing. Berdasarkan Google Trends, Twitter sudah disalip oleh Instagram—yang sekarang menjadi media sosial terpopuler kedua di Indonesia. Instagram diprediksi akan menjadi salah satu media sosial potensial dan akan menjadi platform marketing yang sangat dicari-cari dengan jangkauan angka dan kualitas yang tinggi.
 
Dengan banyaknya platform digital dan disrupsi teknologi yang terjadi di Indonesia, dan dengan semakin cerdasnya konsumen dalam menghabiskan uang mereka secara online, sudah sangat jelas bahwa pemasar harus beralih ke digital untuk tetap relevan.
 
Namun, bagaimana menjadi terlihat di antara kerumunan yang memiliki lingkungan yang sangat kompetitif seperti Indonesia? Sebagai pemasar, berikut ini adalah beberapa statistik penting yang dapat diperhatikan dalam kaitannya dengan social media marketing dan influencer marketing.
 
  • Dengan penetrasi sekitar 40% pada tahun 2015, pengguna internet di Indonesia diprediksi akan mencapai sekitar 160 juta pada tahun 2020. Angka ini melampaui prediksi. Berdasarkan data dari APJII yang dimuat di Katadata, jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2020 mencapai 196,7 juta.
  • Per April 2017, ada sekitar 91 juta pengguna Facebook di Indonesia.
  • Industri periklanan digital tumbuh dua digit dari tahun sebelumnya dalam hal pengeluaran untuk iklan.
  • Berdasarkan eConsultancy, hampir 60% brand fashion dan beauty sudah memiliki strategi influencer marketing yang siap dieksekusi.
  • Menurut eMarketer, 84% pemasar mengatakan mereka akan meluncurkan setidaknya satu campaign influencer dalam 12 bulan.
  • Menurut Google, 70% pelanggan remaja YouTube mengaku merasa lebih terhubung dengan YouTubers daripada dengan selebritis tradisional.
  • Menurut laporan dari Digital News Report, 47% konsumen online menggunakan pemblokir iklan.
  • Twitter sudah disalip oleh Instagram dan kini menjadi media sosial terpopuler kedua di Indonesia.
  • 50% pengguna internet di Indonesia menggunakan Instagram, sementara jumlah pengguna Instagram di Indonesia kini mencapai angka 69,2 juta.
  • 74% konsumen mengandalkan media sosial dan membantu dalam keputusan berbelanja mereka.
  • Instagram memiliki ROI yang tinggi untuk influencer Instagram, di mana influencer marketing rata-rata membayar $6,85 untuk setiap dolar yang dibelanjakan.

Mengapa Influencer Marketing?

 

Did you know that Influencer Marketing generates $6.85 in return for every $1 spent ?

Brand yang melihat influencer marketing harus memperhatikan tren di industri untuk Menyusun strategi campaign mereka secara menyeluruh. Kami berhasil mengidentifikasi 3 tren influencer marketing yang paling menonjol selama tahun 2017:

Tren #1: Penekanan pada Konten Marketing

Pada tahun 2016, kami melihat dan mengalami dampak baik dan tidak terlalu positif dari influencer marketing yang dapat membawa pengaruh pada suatu brand. Beberapa kesalahan yang dibuat brand termasuk penggunaan influencer yang berlebihan, memilih influencer yang tidak relevan dengan brand, dan sebagainya. Namun, satu kesalahan fatal yang benar-benar harus dihindari adalah: Posting konten yang tidak relevan dengan audiens.

Lalu 2017 tiba, penekanan pada kualitas konten semakin dilirik. Konten-konten yang diposting oleh influencer Indonesia tidak hanya menarik dan interaktif, tetapi juga baru, segar, natural, dan cocok untuk brand maupun influencer, dapat dibagikan, dan mencakup Call-to-Action untuk dapat menjangkau target yang lebih luas dan menghasilkan hasil yang positif. Akibatnya, brand yang berinvestasi besar dalam menciptakan konten berkualitas akan lebih unggul dari yang lain.

Tren #2: Influencer Marketing yang People-Centric

 Kebanyakan brand dan pemasar fokus memanfaatkan bangkitnya influencer marketing tanpa memikirkan alasan di balik upaya marketing tersebut. Dalam beberapa tahun mendatang, sangat penting bagi brand untuk jadi lebih people-centric dan fokus pada audiens dalam mengimplementasikan setiap campaign.

Influencer marketing pada tahun 2017 perlu menyediakan apa yang diinginkan konsumen sekaligus menjelaskan bagaimana membeli produk atau layanan akan menambah nilai dalam hidup mereka. Dengan banyak pemasar yang menjalankan kampanye marketing tanpa memikirkan audiens, menjadi yang pertama beresonansi dengan audiens akan membawa brand Anda selangkah di depan.

Tren #3: Indonesia Menjadi Risk-Adverse

Karena Risk-Averse, konsumen Indonesia semakin mengandalkan influencer dan promosi dari mulut ke mulut untuk memutuskan pembelian mereka. Hal ini harus dilihat sebagai peluang untuk memanfaatkan influencer yang tersedia untuk menghasilkan lebih banyak penjualan melalui platform online. Jika mampu memanfaatkan influencer marketing untuk memberikan bentuk jaminan bagi konsumen, maka konsumen sudah tentu akan membawa dampak positif pada ROI dari brand Anda.

Karenanya, influencer marketing akan jadi platform yang tepat untuk menjangkau pasar Indonesia, terutama para usia muda yang secara konstan melihat ulasan-ulasan secara online. Karakteristik komunitas inilah yang membuat influencer marketing amat sangat efektif di Indonesia.

Bagaimana Cara Memulai dengan Influencer Marketing?

 

Did you know that Influencer Marketing generates $6.85 in return for every $1 spent ?

Menghubungi Influencer Secara Personal atau melalui Influencer Marketing Agency

Mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana caranya terlibat dengan influencer Instagram di Indonesia untuk menerapkan influencer marketing? Secara sederhana, ada dua acara mudah: Bisnis menghubungi langsung influencer secara personal, atau melalui influencer marketing agency.

Di permukaan, mungkin terdengar masuk akal untuk menghubungi dan menjangkau influencer secara personal dengan asumsi harga lebih murah dan mudah dijangkau. Namun, dengan banyaknya jumlah influencer di Indonesia dan masing-masing influencer memiliki topik pembahasan yang sangat spesifik, menjalankan influencer marketing dan bisa jadi salah satu tantangan yang berat dan nyata. Untuk menjalankan kampanye influencer marketing yang efektif, Anda harus membaca tentang berbagai aspek influencer marketing dari berbagai artikel dan ebook secara online.

Sebagai alternatif, influencer marketing agency akan jadi pilihan yang sangat membantu dalam mengidentifikasi influencer yang tepat untuk kampanye marketing Anda, menegosiasikan harga, dan mengukur hasil.

Influencer Marketing Agency dengan Pertumbuhan Tercepat di Indonesia

StarNgage adalah platform influencer marketing dan pelaporan yang memungkinkan brand untuk melakukan kustomisasi, mengatur, meluncurkan, dan mengukur kampanye pemasaran digital di Instagram. StarNgage memberdayakan brand untuk berkolaborasi dan beriklan dengan influencer semudah Anda menggunakan mesin pencari atau media sosial untuk menemukan sesuatu tiap harinya.

StarNgage menyediakan 4 layanan utama: Penargetan, Identifikasi, Amplifikasi, dan Pelacakan.

 

Penargetan

Atur profil konsumen yang Anda target beserta kategorinya sembari menampilkan Cost per Engagement yang Anda inginkan

Identifikas

Cari influencer yang tepat dengan kategori spesifik dan selaras dengan brand untuk mempromosikan campaign Anda dengan memanfaatkan algoritma pencocokan kami yang telah dipatenkan

Amplifikasi

Mobilisasi influencer untuk membuat konten visual yang optimal yang melibatkan konsumen yang ditargetkan, memperkuat brand, dan menghasilkan buzz secara online.

Lacak

Lacak performa influencer marketing Anda lewat dasbor dan ukur ROI. Bayar berdasarkan hasil yang diinginkan.

Bagaimana Menentukan Tujuan Influencer Marketing dan KPI

 

Did you know that Influencer Marketing generates $6.85 in return for every $1 spent ?

Tujuan Kampanye Influencer Marketing yang Paling Umum

Setelah mengaktivasi lebih dari 10,000 influencer dari 120 campaign, kami melihat influencer digunakan untuk berbagai tujuan. Berikut ini adalah tujuan paling umum yang kami lihat dalam menjalankan campaign.
 
Peluncuran Produk
Kesadaran Brand
Generasi Konten
Pembangunan Komunitas

KPI Paling Umum untuk Kampanye Influencer Marketing

 

Jangkauan (Reach)

Dapat diukur berdasarkan jumlah pengikut influencer. Mudah diukur, tetapi bernilai rendah.

Klik

Mudah diukur dan salah satu metrik berbasis performa yang paling penting.

Keterlibatan (Engagement)

Termasuk semua aksi (suka, komentar, dan bagikan). Membutuhkan tagar atau tautan unik untuk atribusi yang layak. Bernilai lebih tinggi dari sebuah klik.

Konversi

Termasuk penginstalan, pendaftaran, pengisian form, dan pembelian. Yang paling sulit diukur, membutuhkan piksel dan tautan unik atau kode promo untuk atribusi.

Bagaimana Memilih Jenis Influencer

 

Did you know that Influencer Marketing generates $6.85 in return for every $1 spent ?

Piramida Pengaruh

Piramida Pengaruh mencakup seluruh spektrum relasi influencer. Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana cara kerja piramida ini dari atas hingga ke bawah. Tidak semua influencer sama. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi perubahan besar dari influencer besar (macro) ke influencer kecil (micro). Untuk menjelaskan perbedaan jenis influencer, StarNgage menggunakan Piramida Pengaruh. Influencer dengan jangkauan tinggi dan relevansi rendah, seperti selebritas, berada di puncak piramida, sementara mereka yang memiliki jangkauan lebih rendah tetapi dengan relevansi lebih tinggi, seperti advokat dan konsumen saat ini, berada di bagian paling bawah piramida. Micro-influencer adalah perpaduan orang-orang yang memiliki jangkauan, tetapi lebih penting, memiliki relevansi yang kuat dengan audiensnya. Pengaruh mereka terletak pada pemahaman ceruk dan rasa saling percaya dengan audiens mereka.
 

Get Our Influencer Rate Card Today!

A brand new way for you to compare the rates of influencers across the world.

Learn More

Spektrum Influencer

Istilah “influencer” digunakan untuk menggambarkan selebritas dan elite di media sosial. Namun, adopsi massal media sosial meningkatkan ladang bermain untuk menyertakan blogger, Instagrammer, YouTuber, dan influencer—bahkan konsumen sehari-hari. Dengan demikian, industri sedang berupaya menetapkan taksonomi umum untuk membicarakan tentang influencer. Influencer sendiri diidentifikasi menjadi tiga jenis sebagai berikut:
 
Mega-influencer: Aktor, artis, atlet, dan bintang media sosial (seperti Syahrini, Ayu Ting Ting, Laudya Cynthia Bella) yang memiliki lebih dari 500rb pengikut dan memiliki tingkat keterlibatan (engagement) 2%-5% per postingan. Mereka memiliki jangkauan (reach) tertinggi dalam spektrum influencer, dengan pengaruh yang didapat dari status selebritas mereka (nama mereka bisa setara dengan brand). Influencer jenis ini memiliki resonansi paling rendah dalam hal mendorong tindakan atas nama brand.
 
Macro-influencer: Blogger profesional, dan YouTuber (seperti Anastasia Siantar dan Diana Rikasari) yang memiliki basis pengikut antara 50.000-500.000 dan mendorong 5%-20% keterlibatan per postingan. Influencer jenis ini memiliki relevansi topi paling tinggi di dalam spektrum—dengan kategori pengaruh yang spesifik seperti gaya hidup, fashion, atau bisnis.
 
Micro-influencer: Konsumen sehari-hari (Seperti Aitachristina dan Ayla Dimitri) yang memiliki pengikut 1.000-100.000 dan memiliki 25%-50% keterlibatan per postingan. Influencer jenis ini memiliki tingkat relevansi brand tertinggi dan beresonansi dalam spektrum influencer—dengan pengaruh yang didorong oleh pengalaman pribadi dengan brand dan kekuatan relasi mereka dengan jaringan yang dekat dan spesifik.
 
 

Lanskap Influencer Media Sosial di Indonesia

Mega-influencer: Mendapatkan penghasilan lewat cara lain (cth: atlet, aktor, aktris, top model, selebritas), dan memonetisasi pengaruh mereka sebagai sumber penghasilan tambahan.
 
Macro-influencer: Mendapatkan penghasilan sebagai influencer (blogger profesional, kreator konten, atau jurnalis).
 
Micro-influencer: Konsumen yang memiliki pengaruh relevan dan mungkin tidak mengetahuinya, dan berkeinginan untuk menjadi seorang macro-influencer.
 
Advokasi Brand: Konsumen yang passionate dan senang berbagi, tetapi memiliki tingkat pengaruh yang rendah.
 
 

Cara Memilih Jenis Konten Influencer Marketing Anda

 

Did you know that Influencer Marketing generates $6.85 in return for every $1 spent ?

Rencanakan Jenis Konten Anda sebelum Mengaktivasi Influencer

 

Buatan Brand

Brand menciptakan konten dan influencer diaktivasi untuk membagikannya melalui jaringan yang mereka miliki.
 
  • Plus: Influencer tidak perlu menambahkan personalisasi; mereka hanya perlu membagikan konten. Risiko rendah.
  • Minus: Kurang kreativitas dan personalisasi. Kurang berdampak.

Pengembangan Bersama (Co-Developed)

Brand mengembangkan pedoman untuk konten dan influencer membuat konten mereka berdasarkan pedoman tersebut. Contoh: “Membagikan gambar swafoto dengan latar Pacific Plaza”.
 
  • Plus: Dampak potensial sedang
  • Minus: Risiko ringan

Buatan Influencer

Konten dibuat oleh influencer berdasarkan kreativitas mereka. Brand memberikan arahan dan direksi secara umum.
 
  • Plus: Influencer memiliki kreativitas penuh dengan pedoman umum dari brand. Dampak maksimal.
  • Minus: Dibutuhkan proses peninjauan sebagai bagian dari manajemen risiko sebab risikonya sangat tinggi.

Cara Memilih Insentif yang Tepat untuk Influencer Anda

 

Did you know that Influencer Marketing generates $6.85 in return for every $1 spent ?

Buat Perencanaan Insentif Sebelum Mengaktivasi Influencer

 
Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan jenis insentif apa yang sebaiknya ditawarkan kepada influencer.
 
Eksklusivitas: Insentif harus eksklusif dan berlaku hanya kepada influencer yang Anda aktivasi untuk memotivasi partisipasinya dalam kampanye influencer marketing.
 
Jenis influencer: Kebanyakan mega-influencer dan macro-influencer akan meminta pembayaran tunai, sementara micro-influencer di sisi lain akan mempertimbangkan jenis pembayaran selain tunai.
 
Afinitas brand: Tingkatan paling tinggi dan bernilai dalam relasi influencer didasarkan pada kepercayaan yang sama antara influencer dengan brand. Maka, sebaiknya brand mengaktivasi influencer yang relevan dan passionate dengan brand Anda untuk mendapatkan hasil terbaik.
 
Upaya pemenuhan: Semakin besar upaya yang dilakukan influencer untuk membagikan konten dari brand, semakin besar pula insentif yang diperlukan.
 

Jenis-jenis Insentif

 

Tunai

Untuk sebagian besar mega-influencer dan macro-influencer, Anda akan banyak melakukan pembayaran secara tunai. Sebaliknya untuk micro-influencer, mereka ada yang terbuka untuk pembayaran selain uang tunai—pelayanan VIP atau penawaran eksklusif.

Pelayanan VIP

Ketika mengaktivasi micro-influencer, insentif paling populer yang dapat ditawarkan adalah pengalaman eksklusif. Jenis insentif ini akan semakin bernilai apabila influencer-nya passionate dengan brand Anda. Contoh insentif ini: diskon, gift card, giveaway produk terbatas, percobaan gratis untuk produk VIP, dan lain sebagainya.

Pengakuan

Micro-influencer akan sangat senang hati menerima bayaran nontunai seperti pengakuan. Anda dapat melakukan ini dengan cara memfitur konten mereka di website yang Anda miliki dan membagikan konten mereka dan menjadikan mereka pusat perhatian di kanal media sosial mereka.
 

Ide Insentif yang Umum:

 
  • Acara Eksklusif
  • Akses Awal
  • Diskon
  • Percobaan Gratis
  • Entri Kontes
  • Gift Card
  • Box Experience
  • Sampel Produk Terbatas
  • Layanan Prioritas

Brand menggunakan StarNgage untuk Menemukan Influencer

Atur jadwal konsultasi untuk membahas bagaimana kami dapat membantu Kampanye Influencer Marketing Anda berikutnya